Halaman

Selasa, 14 Mei 2013

10 Kebiasaan Gamer yang Dianggap Aneh oleh Orang Awam!

Sebuah media hiburan alternatif untuk menciptakan kesenangan dalam batas maksimal, itulah pandangan sebagian besar orang awam, terlepas dari dinamik dan perbedaan esensial yang dimengerti oleh para gamer yang sudah lama berkecimpung di dunia ini. Tak kenal maka tak sayang, ini mungkin menjadi ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kondisi yang satu ini. Keterbatasan pengetahuan dan rasa tidak tertarik untuk menjajalnya secara langsung membuat banyak salah kaprah lahir oleh mereka yang non-gamer. Kita tidak hanya membicarakan isu-isu sensitif yang menyoroti efek negatif yang dianggap mampu dimunculkan oleh game, tetapi juga hal-hal sederhana yang mungkin mengitari sosok gamer itu sendiri. Kita seringkali dianggap aneh.

Game tidak hanya menjadi sumber energi positif, tetapi juga menjadi sebuah tantangan yang terus mendorong gamer untuk menundukkannya, apalagi jika ia berhasil menawarkan daya tarik unik yang cukup untuk memastikan perhatian Anda tidak teralihkan untuk waktu yang lama. Karena kecintaan dan dorongan inilah, perlahan namun pasti, gamer mengembangkan banyak tingkah laku dan kebiasaan yang mungkin terlihat aneh di mata orang awam. Kebiasaan yang hanya dapat dimengerti oleh mereka yang juga seorang gamer. Kesamaan yang tercipta satu sama lain juga mulai menjadikannya sebagai sebuah bentuk identitas yang seolah tidak dipisahkan dari jati diri kita sebagai seorang gamer.

Jadi, dari semua kebiasaan yang seringkali ditunjukkan oleh gamer, apa saja 10 tingkah laku yang mungkin dianggap aneh oleh mereka yang awam? Semua tingkah laku ini tentu saja ditulis berdasarkan kacamata dan pengalaman pribadi kami juga sebagai seorang gamer.

10. “Makan enggak makan, yang penting nge-game?”

Fakta bahwa gamer tidak segan untuk mengetatkan ikat pinggang untuk sekedar nge-game dianggap sebagai sesuatu yang absurd.

Seolah jatuh pada mode survival, banyak gamer yang tidak segan jatuh pada pola hidup pelit yang ekstrim ketika menyangkut kegiatan bermain game mereka. Ketika sulit untuk menyimpan uang untuk kebutuhan yang lain, gamer biasanya akan sangat mudah menyisihkan uang, bahkan rela untuk tidak jajan dan mengetatkan ikat pinggang hanya untuk memenuhi kebutuhan gaming mereka. Rela lapar untuk sekedar menghabiskan waktu 1-2 jam di game centre atau membeli bundle game ori yang sudah diidam-idamkan selama berbulan-bulan tentu saja menjadi sebuah tingkah laku yang terhitung tidak masuk akal di mata mereka yang non-gamer.  Namun bagi gamer, ini adalah salah satu pencapaian terbesar yang tidak bisa dirundingkan.


9. “Menyerang kok pakai giliran?”


Dengan dasar pengetahuan bahwa semua game adalah game action atau platformer, konsep turn-based ala JRPG terlihat bodoh.

Kalimat inilah yang sudah tentu sempat terlontar oleh orang awam yang sempat menyaksikan para gamer yang tengah asyik menyelesaikan game-game JRPG klasik mereka, seperti yang sempat dilontarkan oleh orang tua kami sendiri. Konsep JRPG klasik yang masih mengusung sistem dan turn-based battle dianggap sebagai konsep yang konyol. Dengan dasar pengetahuan bahwa semua game adalah game action yang meminta Anda untuk bereaksi dan bertukar serangan secara real time, banyak orang awam yang melihat mekanisme yang ditawarkan oleh JRPG sebagai konsep yang tolol. Jadi ketika pertanyaan meluncur, “Menyerang kok pakai giliran?”, Anda dibawa pada kewajiban untuk menjelaskan apa itu JRPG dan yang membedakannya dengan game bergenre lain.

8. “Hari gini masih main game yang gambarnya jelek begitu?”


Fakta bahwa gamer tidak segan untuk memainkan game-game dengan visualisasi yang tidak menarik menjadi hal yang aneh di mata orang awam.

Salah satu pandangan yang seringkali salah di mata orang awam adalah asosiasi antara kualitas visualisasi dan kualitas gameplay. Tidak sedikit non-gamer yang jatuh pada satu kesimpulan yang terhitung absurd di mata gamer – bahwa semakin bagus gambar sebuah game maka semakin menyenangkan dan keren jugalah gameplay sebuah game. Sebuah pandangan yang tentu saja salah kaprah. Oleh karena itu tidak mengherankan jika Anda akan seringkali dikomentari begitu menjajal game-game lawas dengan visualisasi jadul untuk sekedar nostalgia atau game-game terkini yang tidak lagi mementingkan kualitas grafis. Keinginan Anda untuk mencicipi game-game ini seperti dilihat sebagai sesuatu yang aneh. “Mengapa tidak memainkan game yang lebih modern?”, itu mungkin menjadi alur pikiran utama para non-gamer ini.


7. “Kenal juga enggak, kok loyal banget?”


Percaya, loyal, dan bertanggung jawab atas peran yang disandang di dalam guild menjadi sesuatu yang unik.

Pertemanan di dunia maya adalah hal yang tidak lagi asing dengan perkembangan teknologi yang satu ini. Namun mengembangkan loyalitas yang luar biasa untuk orang yang belum pernah Anda temui secara langsung di dunia maya tanpa keraguan? Hanya gamer yang mampu melakukan hal ini. Fenomean ini sendiri dapat terlihat dari sistem guild yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dunai MMORPG. Masuk ke dalam guild berarti percaya dan mengikuti sebauh sistem unik dalam kelompok, serta berusaha bekerja sama dan berperan sebaik mungkin. Ketika ketua guild meminta untuk berkumpul untuk hunting bersama misalnya, menjadi kewajiban anggota guild untuk menyempatkan waktu untuk ikut jika dimungkinkan. Sebuah bentuk loyalitas mungkin terlihat absurd di mata orang awam. Bagaimana caranya gamer dapat mengembangkan kepercayaan dan tanggung jawab untuk orang yang bahkan belum mereka temui secara langsung? Ini tentu akan menjadi misteri tersendiri bagi para gamer, setidaknya hingga mereka menjajal, mengalami, dan menemukan jawabannya secara langsung.


6. “Coba sekali-kali keluar rumah”


“Playing outside”

Ini sudah pasti menjadi nasihat yang seringkali Anda terima ketika berperan sebagai seorang gamer. Dengan durasi gameplay minimal 8 jam hingga ratusan jam permainan, apalagi ditambah dengan kemampuan untuk menyuntikkan berbagai elemen yang adiktif, hidup gamer memang akan dengan mudah terserap ke dalam layar monitor dan kontroler yang tengah mereka genggam erat. Kesenangan, kepuasan, dan tantangan yang ia lahirkan membuat sebagian besar gamer dianggap anti-sosial, terutama dari mereka yang non-gamer. “Dipaksa” untuk lebih banyak menikmati dunia luar, banyak orang awam yang seolah tidak memahami bahwa sumber kesenangan gamer sangatlah sederhana. Tidak dengan bercerita banyak hal dengan orang lain, tidak dengan berinteraksi dengan tetangga, tidak dengan mendengar curahan hati teman, yang dibutuhkan oleh seorang gamer adalah peran dan konklusi dari setiap game yang tengah mereka main. “Coba sekali-kali keluar rumah” menjadi pilihan tidak rasional, seperti merebut sumber kesenangan dari Anda secara instan.


5. “Reaksinya jangan lebay donk kalau ada game baru!”


Antisipasi yang tinggi, apalagi jika menyangkut platform atau game-game terbaru dari franchise raksasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari identitas sebagai seorang gamer.

Bagi seorang gamer, tidak ada momen yang lebih menyenangkan selain menemukan fakta bahwa akan ada lebih banyak game berkualitas yang muncul dalam hitungan hari atau minggu ke depan. Jika game-game ini hadir dari franchise yang memang besar atau memang sudah diantisipasi untuk waktu yang sangat lama, berteriak girang dengan mood positif yang kuat tentu saja menjadi reaksi yang normal. Ini seperti menemukan kembali air setelah masa paceklik dan kering yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Namun bagi mereka yang awam, reaksi ini dilihat sebagai sesuatu yang berlebihan dan tidak masuk akal. Mencintai dan menanti kehadiran sebuah permainan digital dianggap absurd dibandingkan menantikan sesuatu yang lebih fisik.


4. “Gua dulu pernah main Mario di Playstation”

Ada urgensi untuk memberikan penjelasan tentang varian platform dan game-game eksklusif mereka kepada mereka yang non-gamer. Untuk apa? Supaya komentar “tidak masuk akal” yang menihilkan informasi ini tidak lagi terlontar di masa depan.

Bagi non-gamer, tidak ada platform yang berbeda, semua video game dilihat sebagai satu kesatuan yang sama. Bagi mereka, semua platform adalah Playstation saat ini dan platform yang lebih lawas adalah Nintendo, tidak ada yang lain. Oleh karena itu, tidak jarang jika Anda menemukan komentar aneh yang mungkin bertolak belakang dengan pengetahuan dan pengalaman yang selama ini kita kenal. “Gua dulu juga pernah main Mario di Playstation”, menjadi salah satu contohnya.  Tidak heran jika gamer mengembangkan kebiasaan untuk memberikan koreksi setiap kali seperti ini mengemuka di perbincangan ringan. Usaha untuk membeberkan pengetahuan bahwa video game memiliki berbagai platform berbeda dengan game eksklusif mereka masing-masing seringkali ditanggapi dingin. Respon yang seringkali Anda dapatkan? “Ah..sama aja..”


3. “Itu kan cuman pedang digital, kok girang amat?”

Banyak orang awam yang tidak akan pernah memahami rasa puas dan pencapaian yang dihasilkan dari kerja keras dan dedikasi yang terbayarkan lewat item-item super langka yang didapatkan.

Sebagian besar game saat ini, apalagi RPG memang menjadikan perkembangan karkater sebagai salah satu daya tarik utama. Daripada sekedar memberikan karakter yang memang sudah kuat sejak awal permainan, Anda diminta untuk mengembangkan karakter lewat sistem leveling up, memperkuat mereka seiring dengan lebih banyak pengalaman yang didapatkan dan quest yang diselesaikan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika keterikatan emosional dengan tiap karakter ini membuat banyak gamer yang akan menyambut dengan senang hati sebagai item digital yang dapat digunakan untuk memperkuat mereka. Semakin langka, semakin tinggi pula rasa puas dan senang yang dimunculkan. Bagi para orang awam, sikap seperti ini tentu saja dilihat sebagai sesuatu yang aneh, apalagi mengingat waktu dan tenaga yang harus dicurahkan untuk mendapatkannya.


2. “Ngapain main game kalau malah jadi stress?”

Semua game diciptakan untuk kesenangan = salah satu prejudice non-gamer yang salah besar. Tidak mengherankan jika gamer yang justru stress, marah, dan frustrasi karena game dilihat sebagai sesuatu yang aneh.

Pandangan umum bahwa video game hanya dibangun untuk menghasilkan kesenangan semata memang dipandang dangkal oleh para gamer. Mereka yang awam seolah tidak mengerti bahwa setiap game dibangun dengan daya tarik yang berbeda-beda, termasuk tingkat kesulitan yang ada. Tidak sedikit game yang alih-alih menawarkan kesenangan, justru menghadirkan tantangan super sulit yang akan membuat gamer manapun frustrasi dan menyerah di tengah jalan. Namun fakta bahwa kita merasa stress, frustrasi, dan marah karena tidak mampu menyelesaikan satu bagian game ternyata dipandang aneh oleh mereka yang awam. Terbatasnya pengalaman dan pengetahuan soal game melahirkan pemikiran yang satu ini. Cara terbaik? Ajak mereka “menikmati” Dark Souls untuk jangka waktu tertentu.


1. “Ayo jalan, buruan! Save, terus matiin!


Orang awam mengerti bahwa gamer sangat membutuhkan SAVE untuk menyimpan permainan. Yang mereka tidak tahu? Seberapa besar urgensi dan kerelaan kita untuk mengorbankan banyak hal hanya untuk memastikan progress permainan kita tersimpan dengan baik.

Berapa banyak dari Anda yang pernah mengalami kejadian ini, apalagi Anda yang sempat mencicipi game-game lawas di platform generasi sebelumnya? Sebagian non-gamer sangat mengerti bahwa Anda harus melakukan perintah SAVE untuk memastikan progress permainan Anda tercatat dan tidak hilang. Namun yang tidak pernah bisa mereka mengerti adalah fakta bahwa Anda membutuhkan SAVE POINT untuk melakukannya. Hasilnya? Ketika Anda terpentok jadwal yang dianggap penting, mereka yang non-gamer tidak akan segan untuk memaksa Anda untuk menghentikan permainan di kala jalan sembari melemparkan kata magis “Save dulu aja!”. Ketika Anda berargumen bahwa Anda butuh mencari save point terlebih dahulu sebelum dapat melakukannya, Anda dicap sebagai pembohong dan hanya mengulur-ngulur waktu tanpa bisa memperhatikan prioritas. Kejadian yang sama juga ketika Anda memperlihatkan mood yang berantakan ketika utnuk alasan yang tidak jelas, save data Anda bermasalah atau hilang. Orang awam tidak akan pernah memahami betapa penting dan berharganya kata “SAVE” dan “SAVE DATA” untuk seorang gamer. Tidak ada hal dan jadwal yang lebih penting daripada sebuah SAVE POINT ketika tengah memainkan sebuah game.

Di atas adalah 10 kebiasaan gamer yang seringkali dilihat sebagai sesuatu yang aneh oleh mereka yang non-gamer. Kecintaan dan dedikasi kita untuk menyelesaikan setiap video game yang ada tidak hanya membuat mereka tampil sekedar sebuah permainan digital yang diciptakan untuk kesenangan. Video game menawarkan tantangan, kepuasan, sensasi pencapaian, dan interaksi sosial unik yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata sekalipun. Oleh karena itu, butuh ekstra kerja keras bagi mereka yang awam untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi sebelum melemparkan prejudice tertentu untuk game tengah dimainkan atau tingkah laku “aneh” yang ditunjukkan oleh para gamer.

Lantas bagiamana dengan Anda sendiri? Kebiasaan gaming seperti apa yang Anda tunjukkan dan dianggap aneh, mengkhawatirkan, dan tidak masuk akal oleh lingkungan non-gamer di sekitar Anda? Jangan ragu untuk berbagi pengalaman yang Anda temukan. Feel free to comment and expand the list...

Sabtu, 11 Mei 2013

Little Tokyo Ennichisai 2013

LITTLE TOKYO ENNICHISAI 2013
AREA SEKITAR BLOK M SQUARE
JAKARTA SELATAN

25 Mei jam 12:00-21:30 & 26 Mei jam 10:00-21:00 WIB
Free HTM





Untuk info lebih lengkap bisa langsung ke page Facebook Ennichisai

Upcoming Game Release: Mei 2013


Setelah melewati masa manis di bulan April 2013, industri game akan menghadapi bulan yang tidak kalah menariknya di bulan Mei 2013 ini. Dengan segudang judul baru yang akan hadir dan beberapa kelanjutan franchise yang sudah sangat diantisipasi, April akan menjadi surga yang sama indahnya untuk gamer. Walaupun ada kemungkinan Anda belum menyelesaikan semua game yang hadir di bulan April kemarin, tidak ada salahnya untuk menyimak game-game baru apa lagi yang akan hadir dalam beberapa hari ke depan. Ini akan menjadi motivasi yang paling mumpuni bagi Anda untuk segera menamatkan game yang sedang Anda mainkan saat ini.



1 May 2013

Soul Sacrifice


  • Genre: Action
  • Platform: PS VITA

Far Cry 3: Blood Dragon


  • Genre: action
  • Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3

Fez


  • Genre: Platformer
  • Platform: PC

2 Mei 2013

Leviathan: Warships


  • Genre: Strategy
  • Platform: iOS, Android

Might & Magic Heroes VI: Shades of Darkness


  • Genre: RPG
  • Platform: PC

9 Mei 2013

Mario and Donkey Kong: Minis on the Move


  • Genre: Action
  • Platform: Nintendo 3DS

14 Mei 2013

Metro: Last Light


  • Genre: Action
  • Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3

Metal Gear Rising: Blade Wolf (DLC)


  • Genre: Action
  • Platform: Playstation 3, XBOX 360

21 Mei 2013

Resident Evil Revelations


  • Genre: Action
  • Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3

Sniper Elite V2


  • Genre: Action
  • Platform: Nintendo Wii U

LEGO Batman 2: DC Super Heroes


  • Genre: Action Adventure
  • Platform: Nintendo Wii U

Fast & Furious: Showdown


  • Genre: Racing
  • Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3, Wii U

22 Mei 2013

Call of Juarez: Gunslinger


  • Genre: action
  • Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3

24 Mei 2013

Donkey Kong Country Returns 3D


  • Genre: Platformer
  • Platform: Nintendo 3DS

28 Mei 2013

Fuse

  • Genre: action
  • Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3

Grid 2


  • Genre: Racing
  • Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3
Semua tanggal rilis di atas didasarkan pada versi bahasa Inggris untuk setiap game dan tanggal pemasarannya di dunia Barat. Tidak tertutup kemungkinan tanggal perilisan ini akan berubah sesuai dengan keinginan developer. Tanggal yang berbeda juga mungkin terjadi pada saat perilisannya di Indonesia, resmi maupun tidak resmi. Jadi, game mana yang paling Anda tunggu?

10 Karakter Kulit Hitam Paling Keren di Video Game


“The black guy always dies first..”, harus diakui menjadi salah satu fenomena unik yang terjadi di sebagian besar film Hollywood yang bertebaran di pasaran. Terdengar aneh memang, namun menjadi fakta yang tidak bisa disangkal. Terlepas dari beragam etnis yang ditawarkan di bagian cerita, karakter yang berkulit hitam selalu menjadi korban yang pertama kali tewas begitu sebuah konflik mengancam nyawa hadir. Terlepas dari ada niat buruk rasis ataupun tidak di belakangnya, namun tren ini perlahan menjadi sesuatu yang layak untuk diantisipasi, tentu saja setiap kali situasi seperti ini hadir di layar lebar. Anehnya lagi, hal ini juga seringkali terjadi di industri game.

Untungnya, tidak semua pekerja kreatif jatuh pada usaha untuk terus mempopulerkan tren yang satu ini. Saat ini, karakter kulit hitam yang hidup di industri game justru menjelma sebagai salah satu representasi ketangguhan dan kerja keras, bahkan cukup untuk membuat mereka menjadi salah satu tulang punggung dari plot utama yang ditawarkan. Bagian terbaiknya? Beberapa bahkan diposisikan sebagai karakter utama, dengan karakteristik kepribadian yang bertolak belakang dengan sebagian besar stereotype yang sempat menyebar di masa lalu. Mereka mampu merepresentasikan desain dan kualitas karakter yang memorable, bahkan cukup untuk mencapai popularitas uniknya sendiri. Tidak hanya pria, tidak sedikit karakter wanita dengan ciri fisik sama yang juga berhasil melakukan hal ini.

Dari semua karakter kulit hitam yang ada, siapa sajakah 10 yang berhasil memperlihatkan identitas yang paling keren, terlepas dari posisinya sebagai karakter utama, sidekick, maupun villain? Jagat Play merangkumnya untuk Anda.


10. Lee Everett (Walking Dead)




Sebagai game yang menitikberatkkan pada sisi cerita, gamer memang memiliki kebebasan untuk menciptakan karakter sebebas mungkin pada sosok Lee Everett. Namun pertarungannya untuk bertahan hidup, sekaligus menyelamatkan seorang anak yang bahkan belum pernah kenal sebelumnya – Clementine. Konflik dan beragam keputusan moral yang harus diambil oleh sosok yang satu ini memang menghasilkan dinamika tersendiri. Keterikatan emosional yang terbangun dengan karakter inilah yang membuatnya terlihat keren. Ia bukanlah sosok superhero yang bisa dengan mudahnya menundukkan setiap tantangan yang ada dan selamat dari segala macam ancaman. Fakta bahwa Lee Everett adalah sosok manusia biasalah yang membuatnya terlihat keren. Sisi manusiawi yang menjadi  daya tarik tersendiri.


9. Sheva Alomar (Resident Evil 5)




Hidup di lingkungan yang keras ternyata membentuk kepribadian Sheva menjadi seseorang yang keras dan pantang menyerah. Hadir sebagai partner petualangan Chris di Resident Evil 5, Sheva telah membuktikan diri sebagai seorang companion yang dapat diandalkan. Kemampuannya untuk beraksi dan mengatasi setiap ancaman monster sama sekali tidak memperlihatkan kelemahannya sebagai seorang wanita. Kehilangan keluarga sejak kecil dan sempat bergabung dengan kelompok gerilya militan, Sheva mengembangkan kemampuan bela diri dan militer yang membuatnya menjadi rekan yang mumpuni untuk menghancurkan ancaman Uroborus. Satu hal lagi, karakter wanita berkulit hitam yang menjadi tokoh protagonis juga bukan sesuatu yang mudah Anda temukan di industri game.


8. Coach (Left 4 Dead 2)




Dari semua franchise game yang ada, Left 4 Dead dari Valve boleh terbilang sebagai salah satu yang menyediakan cukup banyak karakter berkulit hitam sebagai karakter playable, bahkan sejak seri pertamanya. Latar belakang setiap karakter ini memang tidak dijelaskan secara rinci, hanya sekedar membawanya pada situasi yang mengharuskan mereka untuk bertahan hidup dari terjangan zombie yang terus hadir. Namun Anda sendiri bisa mendefinisikan perbedaan tiap karakter lewat voice acts dan dialog yang mereka cetuskan. Salah satu yang menjadi favorit kami? Tidak lain dan tidak bukan adalah si bongsor – Coach. Pria kulit hitam yang sempat bekerja sebagai guru kesehatan dan koordinator tim football di masa lalu ini memang terlihat lebih tangguh dibandingkan dengan karakter kulit hitam Left 4 Dead lainnya.

7. Zasalamel (Soul Calibur Series)




Tidak ada hal yang akan membuat Anda terlihat lebih garang dan menyeramkan daripada sebuah sabit besar nan tajam yang senantiasa Anda pikul. Impresi pertama yang dihadirkan oleh sosok Zasalamel ini memang begitu kuat, apalagi dikombinasikan dengan move set-nya yang tidak hanya cepat, tetapi juga mampu menghasilkan damage dalam jumlah besar. Namun kisah hidup Zasalamel lah yang membawanya masuk ke dalam list yang satu ini. Berbeda dengan agenda karakter lain yang mencari Soul Calibur untuk mencapai dominasi dunia atau kekuatan yang besar, Soul Calibur adalah pintu gerbang utamanya untuk mendapatkan kedamaian. Hidup dan terus bereinkarnasi sembari mempertahankan memori masa lalu yang ada, Zasalamel tidak pernah bisa sepenuhnya “mati”. Hidup selama beberapa generasi dan menjajal segala macam metode kematian yang tidak pernah berhasil, Soul Calibur dipandangnya sebagai kunci untuk mengakhiri hidup selamanya.

6. Carl Johnson (GTA: San Andreas)




Tinggal di ghetto, CJ – sang tokoh protagonis utama di GTA: San Andreas seolah hidup dalam stereotype yang melekat kuat pada komunitas kulit hitam Amerika. Dibesarkan tanpa ayah dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di jalanan, CJ bergabung ke dalam salah satu geng yang cukup berpengaruh di San Andreas – Los Santos. Hidup dalam dunia kriminal yang kelam dan penuh ancaman, CJ berhasil mengatasi setiap ancaman yang berusaha mengakhiri hidup dan “keluarga” besarnya, tidak hanya dengan senjata, tetapi juga kemampuan memimpin dan keberanian yang belum ada bandingannya di Los Santos. Loyal, berani, dan berbahaya, CJ seolah memuat semua elemen yang akan secara otomatis membuatnya terlihat keren.

5. Barret Wallace (Final Fantasy VII)




Berkulit hitam, bertubuh super besar, dan memilik tangan senapan mesin, Barret Wallace menentang Shinra lewat gerakan pemberontakannya yang ekstrim – Avalanche. Walaupun situasi memaksanya untuk bertindak sekeras mungkin tanpa berpikir panjang, Barret sebenarnya merupakan karakter yang terhitung kompleks. Walaupun memimpin sebuah kelompok petarung yang terhitung radikal, ia tetapla seorang ayah yang luar biasa untuk sang anak angkat – Marlene. Tampil luar biasa di Final Fantasy VII, Barret kian terlihat tangguh di film CGI racikan tangan dingin Square Enix – Advent Children yang memperlihatkan aksinya lewat kacamata yang berbeda. Harus hidup dengan cercaan yang melihatnya sebagai sosok makhluk aneh karena tangan senapan mesin yang ia sandang, Barrett telah berhasil membuktikan diri sebagai salah satu karakter kulit hitam terkeren di industri game.

4. Augustus “Cole Train” Cole (Gears of War)




Menjadi sidekick bukan berarti tampil hanya sebagai seorang cameo tanpa peran yang signifikan. Di perang epik dan menentukan melawan ras alien – Locust di Gears of War, Cole Train menjadi salah satu bintang utamanya. Bertubuh besar, loyal terhadap setiap keputusan Fenix, dan tidak takut terhadap ancaman apapun, kereta yang satu ini dengan sigap menabrak dan menyambar setiap ancaman yang ada. Mantan pemain football ini bahkan memperlihatkan kekuatan dan kecepatannya di salah satu event sinematik paling memorable di Gears of War 3. Mengangkat senjata dan bertempur tanpa ragu, Cole Train memperlihatkan kepantasannya untuk masuk ke dalam list ini, tanpa sedikit pun keraguan.

3. Laurence “Prophet” Barnes (Crysis)




Pemimpin Raptor Team yang satu ini memang menjadi fokus cerita dari franchise FPS andalan Crytek – Crysis selama tiga seri terakhir ini. Bertempur dan berjuang bersama dengan anggota tim lain, kemampuan nanosuit yang ia kenakan tidak hanya sekedar menawarkan kemenangan bagi Prophet, tetapi juga serangkaian pengorbanan dan duka yang harus ia pikul sebagai seorang pemimpin. Tidak hanya harus berhadapan dengan tentara Crynet, Prophet juga berbagi sebuah hubungan yang unik dengan ras alien yang berperan sebagai ancaman utama – Ceph. Dengan sinkronisasi yang luar biasa dengan Nanosuit yang ia kenakan, Prophet mampu memaksimalkan setiap potensi yang ada, membentuknya menjadi seorang super soldier yang bahkan ditakuti oleh Ceph sendiri. Aksi dan pertempuran epiknya yang luar biasa membawa Prophet masih ke dalam list yang satu ini.

2. Fortune (Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty)




Bukan Hideo Kojima namanya jika ia tidak mampu menyuntikkan, tidak hanya cerita, tetapi juga desain dan identitas musuh yang unik di seri-seri Metal Gear Solid yang ada. Dari semua karakter berkulit hitam yang ia sertakan, Fortune dari Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty harus diakui merupakan salah satu yang paling keren. Sejak awal perkenalan Anda dengan sosok yang satu ini, Anda sudah dihadapkan ada impresi pertama yang mengagumkan. Bagaimana tidak? Seperti nama yang disandangnya, Fortune diperkenalkan sebagai musuh yang menjadikan “Keberuntungan” sebagai senjata utama. Sangat beruntung, hingga hampir tidak ada peluru dan peledak yang mampu mendekatinya, ditembak dengan kecepatan berapapun. Walaupun pada akhirnya misteri di balik kemampuan ini dibuka oleh sosok antagonis yang lain – Ocelot, namun Fortune membuktikan kekuatan yang luar biasa di akhir hidupnya – 
membelokkan puluhan misil yang ditembakkan oleh Metal Gear Ray begitu saja.


1. James Heller (Prototype 2)




Membicarakan Prototype, berarti membicarakan sosok anti-hero yang tak kenal ampun – Alex Mercer. Namun di seri sekuelnya – Prototype 2, sang developer Radical Entertainment mengambil tindakan ekstrim dengan menjadikan Mercer justru sebagai tokoh antagonis utama. Sebagai gantinya? Mereka menghadirkan sosok karakter baru berkulit hitam – James Heller. Namun bukan sekedar hasil eksperimen gila yang mulai kehilangan kendali, James Heller memiliki motif yang kuat untuk memburu dan menghancurkan Heller. Dengan keluarga yang ia cintai sebagai korban, infeksi yang diberikan Mercer kepada Heller berakhir menjadi mimpi buruk. Mampu menghancurkan setiap ancaman dengan mudah, dengan kemampuan yang bahkan melebihi superhero sekalipun, Heller adalah gelombang kehancuran dan kematian yang tidak mudah dihentikan begitu saja. Pertarungan dan kemampuan epik serta motif cerita yang mendalam membawa James Heller menduduki list utama kali ini.

Di atas adalah 10 karakter kulit hitam yang menurut kami, merupakan yang terbaik dan tertangguh di sepanjang sejarah industri game. Mengapa kulit hitam? Tentu saja tidak bermaksud rasis, namun warna kulit ini memang lebih sering diposisikan sebagai karakter “sampingan” yang seringkali tidak terlihat signifikan perannya, baik di film maupun video game. Berupaya untuk menghapus stigma bahwa karakter kulit hitam tidak akan membuat game terlihat keren, sekaligus juga menyajikan bukti-buktinya, list ini diluncurkan. Beberapa karakter di atas bahkan mampu tumbuh menjadi ikon tersendiri.

Jangan ragu untuk meninggalkan komentar jika Anda merasa ada karakter kulit hitam yang seharusnya pantas untuk masuk ke dalam list di atas, namun terlewat oleh kami. Feel free to comment!



10 Karakter Psikopat Video Game Paling Keren!


Ketika dunia nyata dipenuhi dengan segudang aturan dan pertimbangan moral untuk mengatur manusia agar tidak menghabisi satu sama lain, video game yang nyaris tanpa dinding pembatas menjadi dunia pelarian yang menarik. Dibangun dengan kreativitas yang bebas, tidak sedikit game yang justru menjadikan skenario seperti ini sebagai salah satu nilai jual yang paling utama. Naluri manusia yang memang berakar pada agresivitas untuk bertahan hidup akhirnya dapat tersalurkan, dengan ekstra pompa adrenalin dan kesenangan tanpa perlu mengancam nyawa orang lain. Namun bagi beberapa orang, naluri instingtif ini tidak dapat ditahan. Maka kita melahirkan mereka yang disebut psikopat, salah satu gangguan psikologis yang seringkali diasosiasikan dengan pembunuh.



Tidak ada definisi yang valid tentang apa itu psikopat, selain menyebutnya sebagai salah satu kelainan kejiwaan, yang tentu saja tidak bisa disamakan dengan varian yang lain. Ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa seseorang adalah seorang psikopat, antara lain adalah egosentris, tidak memiliki rasa sesal dan bersalah, dangkal secara emosi, tanpa empati, manipulatif, penuh kebohongan, butuh stimulasi untuk rasa bosan, gaya hidup parasit, tidak bertanggung jawab, tidak memiliki kontrol tingkah laku sosial, kecenderungan kriminal, impulsif, irrational, cerdas, dan biasanya didukung massa “penggemar”-nya sendiri. Bukan hal yang mudah untuk mendeteksi dan menentukan apakah seseorang merupakan psikopat atau tidak dari kacamata psikologi, karena beragam indikator yang harus dipenuhi. Namun di video game, beberapa karakter dengan jelas memperlihatkan hal tersebut.



Sebagian besar game memang menuntut Anda untuk menjadikan sang karakter utama sebagai mesin pembunuh yang mematikan, begitu juga dengan sebagian musuh utama yang ada. Walaupun demikian, hal ini tidak lantas menjadikan mereka sebagai psikopat. Hanya mereka yang memenuhi setidaknya sebagian dari indikator di atas yang pantas untuk masuk ke dalam list ini, setidaknya yang benar-benar didesain untuk tidak pernah berempati, merasa sesal dan bersalah, irrational, impulsif, tanpa kontrol tingkah laku sosial, dan mereka yang punya kecenderungan kriminal.


Dari semua tindak brutal yang menghiasi dunia game, siapa saja 10 karakter psikopat paling keren yang pernah ada?



10. Lezard Valeth (Valkyrie Profile)



Mencintai Lenneth dan begitu menginginkannya, Lezard tumbuh dari seorang pemuda yang cerdas luar biasa menjadi seorang psikopat yang mematikan. Melakukan eksperimen yang gelap dan berbahaya, Lezard tidak segan untuk melakukan segala cara untuk memastikan sang Valkyrie tangan kanan Odin ini jatuh ke tangannya. Ia membunuh mereka yang dianggap mengahalangi usahanya ini, manipulatif untuk mencapai tujuan utamanya, dan yang pasti, semuanya dilakukan tanpa rasa bersalah. Di sisi gameplay, ia juga menjadi salah satu villlain yang cukup menantang untuk ditaklukkan.


9. Alex Mercer (Prototype)


Apa yang Anda lakukan jika sebuah hasil eksperimen memberikan Anda kemampuan super yang cukup kuat untuk menjadi “Tuhan”? Sebagian besar dari Anda yang idealis mungkin akan langsung merujuk pada keinginan untuk menciptakan kedamaian dunia. Namun bagi sosok sang Alex Mercer, kekuatan yang cukup untuk meluluhlantakkan kota manapun yang ia inginkan ini ternyata menjadi sebuah “kesenangan” pribadi, tidak hanya untuk mengumpulkan keping masa lalu dan balas dendam, tetapi juga kekuasaan. Di Protoype 2, hal ini didukung dengan pemikiran delusional untuk memaksakan evolusi manusia yang ia anggap, ideal. Selama gameplay, Mercer boleh terbilang tidak pernah merasa bersalah. Lewat aksinya yang brutal, ia bahkan bisa mengakhiri nyawa siapapun yang ia inginkan.

8. Needles Kane (Twisted Metal)



Needles Kane? Isn’t that Sweet Tooth? Ini mungkin salah satu kesalahan yang seringkali dilakukan gamer. Sweet Tooth sendiri merupakan panggilan dari mobil truk es krim yang digunakannya, sementara sang pengendara bertopeng badut ini adalah Needles Kane. Jika perang dengan mobil dan ratusan rudal sudah terhitung gila, maka Kane adalah representasi kegilaan dalam level yang lebih tinggi. Diperkenalkan sebagai sebuah pembunuh berantai yang tidak segan membunuh orang yang tidak bersalah, bahkan melakukan genosida, topeng Kane mewakili horror yang mampu ia munculkan. Tidak pernah merasa sesal dan bersalah, Kane kabarnya selalu menyimpan semua korban yang pernah ia habisi di bagian belakang truk, bersama dengan berbagai senjata pembunuhnya.

7. Handsome Jack (Borderlands 2)



Cerdas, manipulatif, hadir dengan kekuasaan yang terhitung absolut, dan hidup tanpa rasa bersalah, Handsome Jack dari Borderlands 2 memang harus diakui, merupakan salah satu main villain terbaik di industri game tahun lalu. Tidak hanya sekedar membantai manusia yang tidak berdosa, Jack bahkan cukup tega untuk memanfaatkan sang anak untuk keuntungan pribadinya sendiri. Pencapaian terbesarnya? Tentu saja mampu memaksa Anda untuk melakukan aksi bunuh diri hanya untuk sekedar menyelesaikan sebuah misi, sesuatu yang bahkan tidak mampu dilakukan oleh villain terkejam sekalipun. Sisi manipulatif yang luar biasa.

6. Kratos (God of War)



Hampir tidak ada game yang mampu memproyeksikan sisi karakter utama yang terlihat lebih brutal dibandingkan para musuh yang ada. Salah satu yang paling berhasil melakukannya? Tidak lain dan tidak bukan adalah franchise andalan Sony – God of War. Kratos yang menjadi titik tumpu Anda menikmati game yang satu ini, berhasil memperlihatkan begitu banyak aksi brutal dan penuh darah. Namun satu yang mungkin seringkali luput dari perhatian, dewa perang ini mungkin adalah seorang psikopat. Kesedihan yang menyelimutinya ketika kehilangan sang anak dan istri mendorong Kratos melakukan hal-hal irasional, dengan konsep pemikiran yang dangkal, tetapi di sisi yang lain tanpa empati dan rasa bersalah. Tidak percaya? Lihat saja apa yang terjadi pada Helios.


5. Luca Blight (Suikoden 2)



Menantang, tidak mengenal rasa ampun, dan egosentris, salah satu tokoh musuh sentral di Suikoden 2 – Luca Blight memang memenuhi sebagian indikator sebagai seorang psikopat. Tawa-nya yang khas dan aksinya yang brutal menjadikan Luca Blight sebagai salah satu karakter paling mencekam di dunia Suikoden 2. Sebagian besar gamer yang pernah memainkan game yang satu ini tentu saja masih ingat dengan adegan ikoniknya di Ryube. Setelah menghancurkan dan meratakan desa ini dalam kobaran api, Luca berhadapan dengan seorang survivor yang memohon untuk diampuni. Luca memintanya untuk bertindak layaknya seekor babi dengan janji akan diselamatkan. Namun seusai aksi ini, Luca hanya tertawa dan menghunuskan pedangnya begitu saja, membunuh sang wanita di tempat. Semuanya dilakukan dengan penuh rasa puas dan kesenangan.

4. Vaas Montenegro (Far Cry 3)



“Did i ever tell you the definition of insanity?” menjadi sebuah pertanyaan retoris yang sebenarnya tidak hanya ditujukan untuk mengomentari usaha konsisten yang dilakukan oleh sang karakter utama yang kita gunakan – Jason, tetapi juga merepresentasikan diri Vaas sendiri. Menjadi salah satu ikon villain terbaik tahun lalu, tidak ada keraguan bahwa Vaas adalah seorang psikopat. Melakukan serangkaian aksi pembunuhan tanpa rasa ampun, pemikiran irrational dan acaknya juga menjadi salah satu indikator yang kuat. Gaya dan nada bicara yang tanpa rasa bersalah, manipulatif, dan kharisma yang cukup kuat untuk menarik gerombolan pengikut, Vaas menjadi ancaman yang sulit untuk diprediksi. Sifatnya yang impulsif membuatnya seringkali disandingkan dengan karakter villain lainnya yang tak kalah gila – Joker.

3. Origami Killer (Heavy Rain)



Mengusung genre sebagai sebuah interactive drama, Heavy Rain merupakan salah satu game Playstation 3 dengan cerita terbaik. Berfokus pada usaha untuk menyelamatkan sang anak dan mencari siapa sebenarnya sosok yang menculiknya, kita berhadapan dengan sang villain utama – Origami Killer. Usaha yang tidak hanya menutut ketangguhan secara fisik, tetapi juga mental. Membunuh lebih dari delapan anak sebelumnya, Origami Killer lahir dari ketidakmampuannya untuk lepas dari bayang-bayang trauma masa lalu yang terus menghantui, terutama dari sosok ayah yang penuh kekerasan. Membunuh anak kecil untuk menguji cinta sang ayah, sisi psikopat Origami Killer tentu tidak perlu diragukan lagi.

2. Kefka (Final Fantasy VI)



Franchise Final Fantasy memang menawarkan begitu banyak villain super keren dengan agendanya masing-masing. Namun dari semua tokoh musuh sentral yang ada, Kefka dari Final Fantasy VI terhitung yang paling memperlihatkan karakteristik seorang psikopat. Ketika villain yang lain memiliki agenda terselubung yang lebih personal seperti balas dendam atau dominasi dunia, aksi Kefka hanya didorong oleh satu tujuan: ia mencintai kehampaan. Menghancurkan dunia untuk kesenangan semata dan membawa ribuan nyawa orang tidak bersalah bersamanya? Kefka tidak pernah merasa terbeban dan justru terkenal lewat suara tawanya yang khas. Tawa yang seringkali ia lontarkan di atas darah dan air mata.


1. GLaDOS (Portal)



Dan pemenang karakter psikopat paling keren kali ini jatuh ke tangan salah satu tokoh villain paling memesona, tetapi sekaligus juga menyebalkan – GLaDOS dari Portal. Sosok robotik dan AI yang mengendalikannya ternyata tidak menghalangi fakta bahwa sosok ini mencerminkan semua kualitas psikopatik dalam skala yang maksimal. Ia egosentris, tidak mengenal rasa bersalah, impulsif, irrational, penuh kebohongan, manipulatif, dan butuh stimuli yang kuat untuk menghilangkan rasa bosan, GLaDOS adalah epitome dari karakteristik psikotik yang sesungguhnya. Ketika inti yang mengatur moralitasnya dicabut oleh sang karakter utama – Chell, sikap psikotik ini bahkan terlihat lebih menguat, dengan beragam usaha untuk membunuh Chell secepat mungkin. Tidak ada rasa sesal, tidak ada rasa bersalah, GLaDOS adalah psikopat sesungguhnya.


Di atas adalah 10 karakter psikopat paling keren di industri game, menurut pandangan subjektif Jagat Play. Kita tidak hanya sekedar membicarakan karakter yang tidak segan membunuh orang lain untuk mencapai tujuan tertentu, namun mereka yang juga menunjukkan kualitas kepribadian pendukung yang terlihat begitu jelas. Walaupun terlihat menyeramkan jika berada di dunia nyata, namun tidak dapat dipungkiri, kehadiran 10 karakter dengan karakteristik psikopat ini telah menyumbang keunikan dan daya tarik tersendiri untuk setiap franchise game yang mereka gawangi.



Jangan ragu untuk meninggalkan komentar dan masukan apabila Anda merasa ada karakter psikopat lain yang sebenarnya lebih pantas untuk masuk ke dalam list ini, atau karakter yang justru seharusnya tidak diikutsertakan. Tentu saja dengan argumentasinya masing-masing.  Feel free to comment and expand the list with your own opinion!