Halaman

Sabtu, 27 April 2013

10 Karakter Game Wanita Petarung Terseksi Sepanjang Masa


Sensualitas adalah nilai jual, ini memang menjadi konsep yang tidak terbantahkan di industri game. Tidak hanya sekedar menyuntikkan sisi gameplay, cerita, atau musik yang menggugah hasrat gamer untuk terus bertahan dan menyelesaikan karyanya, developer juga harus memastikan agar desain karakter yang ada juga mampu memastikan pengalaman ini terus memanjakan mata. Karakter pria mungkin didesain semaskulin mungkin sesuai dengan konsep yang ada, sementara sebagian besar karakter wanita jatuh pada satu jalur yang sama – bentuk tubuh kurang proporsional yang berfokus pada area tubuh tertentu dan desain armor yang terbuka. Ini menjadi sebuah tren yang tidak pernah usang.


Dari semua genre yang tersebar di industri game, genre fighting boleh terbilang sebagai yang paling sering menyuntikkan formula yang satu ini dan terbukti berhasil. Terlepas dari desain gameplay-nya yang berimbang, sensualitas memang salah satu elemen yang membuat karakter wanita di game fighting menjadi populer dan mudah diingat. Hal ini bahkan kian disempurnakan dengan beragam animasi gerak yang seolah bertolak belakang dengan tampilan luar ini. Mereka mungkin direpresentasikan dengan wajah yang manis dan tubuh yang menggugah rasa, namun kemampuan bertarung mereka tidak bisa dianggap remeh begitu saja, bahkan bisa lebih brutal dibandingkan karakter pria yang ada.


Lantas dari semua karakter wanita yang tersebar di genre fighting, siapa sajakah 10 karakter game wanita petarung yang menurut kami, terseksi sepanjang masa?



10. Christie Monteiro (Tekken 6)




Eddy Gordo dalam bentuk “wanita”, sebagian besar penggemar Tekken mungkin akan langsung menciptakan asosiasi yang satu ini begitu melihat sosok Christie. Dengan gaya capoeira yang serupa, Christie memang tidak hanya menawarkan sensasi gerak yang cepat dan mematikan, namun hadir dengan combo yang cukup untuk membedakannya dengan sosok ikonik Eddy. Tidak hanya kuat dan dinamis, Christie juga tampil memesona di segi desain. Eksotis dengan warna kulitnya yang gelap, pakaian yang terbuka menjadi salah satu nilai “jual” yang tidak bisa dipisahkan darinya. Setidaknya cukup untuk membuat Anda termanjakan selama mengikuti the Iron Fist Tournament ini.


9. Cammy (Street Fighter)




Dari semua karakter pria ikonik yang bertebaran di Street Fighter, tidak sedikit karakter wanita yang juga memainkan porsi yang super penting, bahkan cukup untuk membuat mereka meraih popularitasnya sendiri. Sebagian besar darinya memang didesain dengan kostum dan anatomi yang tidak menjual sensualitas secara berlebih, namun tetap menonjolkan kesan seksi tersendiri. Dari semua karakter yang ada, Cammy boleh terbilang sebagai yang paling intens. Pakaian ketat dengan gerak yang gesit, ia tumbuh menjadi ikon seksual tersendiri untuk Street Fighter. Salah satu yang membuat kesan ini kian kental adalah lahirnya beragam fan-art di dunia maya yang kian mengeksploitasi sisi yang satu ini.


8. Jenny – the Bat (Bloody Roar)



Di masa keemasan Playstation, game-game yang mengusung visualisasi dua dimensi biasanya mampu menawarkan detail desain yang lebih baik, sementara model tiga dimensi terlihat kurang lebih menonjol. Walaupun demikian, gamer biasanya masih mendapatkan gambaran yang jelas, serta menyuntikkannya dengan sedikit fantasi. Di antara semua model karakter wanita petarung tiga dimensi yang bertebaran di masa lalu, Jenny dari Bloody Roar memang harus diakui  menjadi salah satu yang paling populer. Dengan pakaian yang terbuka di bagian dada dan anatomi yang memang terhitung “absurd”, Jenny menjadi kosmetik terbaik Bloody Roar. Tidak hanya sekedar desain bentuk belaka, suara dan perubahan bentuk binatangnya sendiri juga menguatkan kesan yang satu ini.

7. Dizzy (Guilty Gear)



Sulit untuk mendefinisikan Dizzy dengan kata-kata sederhana. Dengan dua sayap super keren yang bergantung di punggungnya – Necro dan Undine, Dizzy memang dengan mudah dapat dikenali. Salah satu yang menarik adalah bagaiman Guilty Gear membangun latar belakang dan cerita untuk karakter wanita yang memanjakan mata yang satu ini. Diceritakan sebagai wanita polos, baik, dan belum dewasa, Dizzy harus berhadapan dengan sisi gelap yang tidak mampu ia kuasai, membuatnya terus mengalami kejadian penuh duka dan sakit. Kepribadian ini seolah terpancarkan kuat lewat desain karakternya yang terlihat polos, seksi, tetapi sekaligus juga menyeramkan di saat yang sama. Dizzy tumbuh menjadi ikon tersendiri.

6. Litchi Faye-Ling (BlazBlue)



Fisik yang indah mungkin akan menjadi impresi terbaik bagi para gamer pria untuk mengembangkan rasa suka terhadap karakter wanita tertentu, namun Litchi Faye-Ling menawarkan daya tarik yang lain selain bentuk tubuh seksinya yang proporsional. Ia diceritakan sebagai wanita yang juga diperkuat dengan kemampuan otaknya yang luar biasa, menjadikannya sebagai salah satu fokus cerita di BlazBlue. Salah satu yang menarik adalah desain kostum oriental-nya yang unik, walaupun harus diakui, cukup absurd melihat posisi bagian yang terbuka.

5. Sophitia (Soul Calibur)



Sophitia? Sebagian besar dari Anda yang sempat mencicipi Soul Calibur mungkin akan langsung menjatuhkan pilihan kepada Ivy karena desain armor dan bentuk tubuhnya yang memang terhitung “wah”. Namun di mata kami pribadi, Sophitia justru terlihat sensual. Desain karakter yang memang merepresentasikan kualitas kecantikan dan kepribadian para dewi, desain pakaian tipis Sophitia dan bentuk tubuh yang lebih proporsional menjadikannya lebih menarik di mata. Sebuah kualitas yang bahkan tidak mampu dicapai oleh Ivy sekalipun.

4. Mileena (Mortal Kombat)



Sensual dan seksi memang lebih ditujukan untuk menilai kualitas bentuk tubuh, suara, dan animasi gerak dan karena indikator inilah, Mileena dari Mortal Kombat pantas untuk mendapatkan posisi tinggi di kategori kali ini. Seperti yang sudah diketahui oleh sebagian besar gamer, Mileena bukanlah seorang “wanita” yang selama ini dikira. Melepas penutup mulut yang ada, maka Anda akan berhadapan dengan salah satu monster paling beringas di dunia pertempuran penuh potongan tubuh dan darah ini. Namun jika kita hanya merujuk pada bentuk tubuhnya, Mileena adalah ikon “seksi” dari Mortal Kombat itu sendiri. Tidak hanya itu saja, desain kostum yang menyelimuti tubuhnya juga kian menguatkan kesan ini. Bahkan di Mortal Kombat teranyar yang dirilis dua tahun yang lalu, Mileena diperkuat dengan kostum kain yang bahkan membawa sensualitasnya ke level yang lebih tinggi.

3. Morrigan Aensland (Darkstalkers)



Dari semua succubus yang bertebaran di industri game, tidak ada iblis yang akan lebih mampu memanjakan mata daripada Morrigan Aensland dari seri Darkstalkers. Hadir sebagai salah satu karakter utama di seri game fighting milik Capcom – Darkstalkers, desain yang diciptakan untuk karakter ini memang harus diakui merupakan salah satu yang terbaik. Apa pasal? Mepresentasikan karakteristik Succubus yang “nakal”, Morrigan juga terlihat mengancam, menggoda, tetapi juga dapat diandalkan dalam waktu yang sama. Pengakuan atas eksistensi karakter yang satu ini kian kuat ketika Capcom terus menjadikannya sebagai salah satu karakter wanita petarung yang secara konstan hadir di beragam proyek game fighting setelahnya, terlepas dari matinya Darkstalkers. Mata pria mana yang dapat memalingkan diri dari daya tarik sang succubus – Morrigan Aensland.

2. Kasumi (Dead or Alive)



Kita bisa berargumen dan terus berdebat tentang kepantasan Kasumi diperkenalkan sebagai seorang ninja oleh Team Ninja, namun kita semua tampaknya akan setuju pada satu sudut pandang – bahwa Kasumi adalah satu karakter wanita petarung terseksi di industri game. Dengan pakaian standar yang memperlihatkan tonjolan di bagian tubuh tertentu, hampir semua pria normal tidak akan melewatkan kesempatan untuk sekedar memberhentikan permainan dan menikmati kemolekan ini. Atmosfer ini kian kental ketika Team Ninja memperkenalkan DOA Beach Volleyball yang kian mengeksploitasi sisi ini. Dari semua karakter wanita yang memang menjadi fokus Dead or Alive, Kasumi memang menempati posisi popularitas tersendiri. Ada yang istimewa dengan sosok “ninja” yang satu ini.


1. Mai Shiranui (King of Fighters)




Dari semua karakter wanita petarung yang tersebar di industri game, Mai Shiranui adalah ikon sensualitas legendaris yang tidak tergantikan. Ketika game-game fighting lainnya masih hidup dalam sebatas konsep, ia sudah tampil memesona lewat serial awal Fatal Fury. Warna merah menyala, bentuk tubuh yang luar biasa memanjakan mata, animasi gerak yang harus diakui cukup menggoda, dan kipas di tangan yang menjadi senjata utamanya, Mai Shiranui tetap menjadi salah satu yang terbaik – bahkan hingga saat ini. Menariknya lagi, semua kesan sensualitas ini hadir hanya dari kualitas visualisasi dua dimensi yang memang mengikat erat pada franchise yang menggawanginya. Gamer pria mana yang tidak akan terpana.


Di atas adalah 10 karakter game wanita petarung yang menurut kami, merupakan yang paling seksi di industri game sepanjang masa. Disebut petarung karena memang identitas mereka yang memang hidup dan tumbuh besar di genre fighting. Indikator seksi ini sendiri lebih ditujukan pada desain karakter secara keseluruhan, dari bentuk tubuh hingga pakaian yang mereka kenakan. Indikator ini juga berkisar pada voice acts dan animasi gerak yang ada. Beberapa tampil dalam wujud tiga dimensi, lainnya tampil luar biasa dalam visualisasi dua dimensi definisi tinggi yang memesona.



Jangan ragu untuk meninggalkan komentar jika Anda merasa ada karakter wanita dari genre fighting yang pantas untuk masuk ke dalam list yang satu ini, namun terlewatkan oleh kami, atau yang menurut Anda sebenarnya tidak pantas untuk masuk di dalamnya. Feel free to comment!


Jumat, 19 April 2013

Capcom Umumkan Monster Hunter Online PC dengan CryEngine 3!


Memperkuat diri, berburu monster-monster berukuran masif, mempersiapkan strategi terbaik untuk mencapainya, serta bekerja sama dengan player lain, hampir tidak ada alasan untuk tidak jatuh cinta dengan franchise Monster Hunter yang dikembangkan oleh Capcom. Popularitasnya sendiri memang tidak terbantahkan, apalagi mengingat hampir semua rilis Monster Hunter di platform manapun tidak hanya berhasil mencapai tingkat penjualan yang memuaskan, tetapi juga mendorong penjualan platform yang ia usung tersebut. Satu yang menarik, konsistensi mekanik yang ia tawarkan memang menjadikan franchise ini sebagai produk potensial untuk diterapkan sebagai sebuah game MMO. Sebuah konsep yang ternyata juga disadari oleh Capcom sendiri. Mereka akhirnya secara resmi mengumumkan eksistensi “Monster Hunter Online”.


Tidak main-main, untuk menjamin pengalaman gameplay yang lebih maksimal, Capcom membangun Monster Hunter Online ini dengan salah satu engine grafis terbaik di industri game saat ini – CryEngine 3. Game ini tetap akan mengusung sebagian besar karakteristik nama Monster Hunter yang kita kenal, dari gaya pertempuran, misi, hingga para boss berukuran masif yang menghasilkan tantangan tersendiri. Dunia yang bisa dieksplorasi juga luas dengan ragam senjata dan armor yang bisa dikumpulkan. Tertarik untuk segera mencicipinya? Ada satu berita buruk yang harus kita hadapi. Monster Hunter Online ini sendiri akan dirilis oleh Tencent dan sementara iniHANYA direncanakan untuk dirilis di China dalam format free-to-play, tanpa ada kepastian untuk region yang lain.


Memaksimalkan CryEngine 3 dan menjadi seri terbaru yang dirilis untuk PC, Monster Hunter Online memang menyuntikkan sebuah formula baru yang tidak hanya akan membuat para penggemar franchise ini penasaran, tetapi juga calon gamer yang ingin menjajalnya secara langsung. Namun keputusan Capcom untuk menyerahkan eksklusivitasnya pada region tertentu menjadi kebijakan yang patut disayangkan, walaupun memang terhitung strategis mengingat pangsa pasar China yang luas. C’mon Capcom, give us a chance too..

10 Game yang Akan Membuat Gamer Konsol Menangis!

Walaupun konsol sebagai platform yang didedikasikan untuk gaming memang menawarkan varian game eksklusif yang terhitung luar biasa masif secara kuantitas, namun PC juga memiliki pesona yang tidak kalah menariknya. Tidak hanya sekedar menawarkan kualitas grafis yang tampil jauh lebih maksimal untuk game-game yang dirilis secara mutliplatform, PC juga memiliki game-game eksklusif yang tidak kalah menariknya.

Walaupun boleh terbilang lebih inferior secara kuantitas, namun kualitas dari game-game eksklusif PC ini  boleh disandingkan dengan game-game eksklusif untuk beragam konsol dan handheld yang tersebar di pasaran. Sayangnya harus diakui, pilihan genre yang ada sangatlah terbatas. Sebagian besar game eksklusif yang dirilis di PC hanya mengusung satu dari dua genre yang ada, jika tidak MMO, maka ia akan dirilis sebagai sebuah gamereal-time strategy. Sementara genre yang lain menjadi karya berharga yang sulit untuk ditemukan. Bagian terbaiknya? Integrasi internet seolah menjadi bagian yang tidak terpisahkan darinya, sekaligus juga menjadi fitur untuk memaksimalkan setiap pengalaman gaming yang ada. Salah satu perbedaan yang juga mencolok juga ada pada bentuk mekanik gameplay yang biasanya memang lebih ditujukan untuk dimainkan dengan keyboard dan mouse.


Dari semua game yang bertebaran luas di industri game, game-game eksklusif PC apa saja yang berhasil tampil memesona hingga cukup untuk membuat gamer konsol penasaran dan gigit jari? Kami merangkumnya untuk Anda.

10. Torchlight 2


Sebagian besar gamer konsol mungkin akan mengasosiasikan nama action RPG isometrik PC dengan nama besar Diablo, namun sesungguhnya, sebuah pesaing yang mungkin tidak pernah diperhitungkan – Torchlight memperlihatkan kualitas yang jauh lebih baik. Dirilis eksklusif untuk PC, Torchlight 2 tidak  hanya mengintegrasikan gameplay RPG isometrik klasik dengan kebebasan untuk membangun karakter seunik yang diinginkan, tetapi juga mengintegrasikan mode multiplayer ke dalamnya. Komitmen Runic Games untuk tetap mempertahankan eksklusivitas nama ini di jajaran PC juga pantas untuk diacungi jempol, sementara di sisi yang lain – Blizzard sudah mengkonfirmasikan kehadiran Diablo 3 untuk pasar Playstation 3 dan Playstation 4. Walaupun terlihat cukup “kartun” untuk sebuah game isometrik RPG, Torchlight 2 akan menawarkan sensasi yang mungkin tidak akan pernah dikecap gamer yang hanya memiliki konsol sebagai platform utamanya.


9. Heroes Might & Magic


Terlepas dari genrenya yang memang sudah melekat kuat dengan status eksklusivitas PC, namun sebuah game turn-based strategy, apalagi yang menuntut daya otak untuk menghasilkan langkah-langkah strategis setiap detiknya boleh dibilang sebagai  salah satu game paling adiktif yang pernah ada. Salah satu bukti nyatanya? Setiap seri yang dihasilkan dari franchise Heroes Might & Magic. Membangun pasukan dengan beragam karakteristik serangan, kekuatan, dan kelemahan, selalu ada alasan untuk masuk ke dalam pertempuran selanjutnya ketika Anda memainkan game ini. Kekuatan pasukan Anda akan berbanding terbalik dengan waktu tidur Anda. Sementara di sisi konsol, game-game strategi yang ada belum mampu menawarkan adiksi dalam level yang serupa.

8. Tohou Project


Game-game dengan karakter wanita bertema anime? Bukan sesuatu yang sulit untuk Anda temukan di serangkaian platform konsol yang ada. Namun memainkannya dalam format sebuah vertical shooter ditambah dengan tingkat kesulitan yang super menantang? Maka Anda akan mendapatkan Tohou Project yang sementara ini memang dirilis secara eksklusif. Secara kasat mata, gamer konsol yang melihat game ini sekelibat mungkin akan tertawa menyoroti pilihan kami yang satu ini. Namun bagi gamer PC yang memang tidak hanya sekedar melihat game dari tingkat visual, Tohou adalah satu game eksklusif PC yang terlalu sayang dilewatkan. Itupun jika Anda tidak berakhir depresi ketika berusaha menyelesaikannya.


7. Starcraft II


Perperangan besar antara tiga ras, popularitas yang begitu kuat di tingkat kompetisi internasional, dan diakui sebagai salah satu game RTS dengan kekuatan paling berimbang, tidak mengherankan jika mahakarya milik Blizzard Entertainment ini masih tetap menjadi yang paling favorit di kelas genre RTS. Eksklusivitas-nya yang tetap menjadi primadona di PC membuat gamer konsol tidak akan pernah bisa merasakan dan mencicipi salah satu game RTS dengan kecepatan gameplay yang tinggi ini. Terlepas dari konsep marketingnya yang mungkin terkesan terlalu komersial, namun antisipasi yang tinggi terhadap kehadiran Heart of Swarm dan Legacy of Void  memperlihatkan antusiasme para gamer penggemar RTS yang seolah tidak pernah padam.


6. Guild Wars 2


MMORPG adalah arsenal utama yang dimiliki PC untuk mempertahankan statusnya sebagai platform gaming yang memiliki game-game eksklusif yang menarik untuk dilirik. Diterpa dengan segudang game multi-platform yang lebih banyak dibangun dan didesain untuk memfasilitasi kebutuhan gamer konsol, MMO adalah format yang memang diciptakan dan dimaksimalkan untuk PC, apalagi ketika kita membahas MMORPG yang lebih kompleks. Salah satu yang terbaik saat ini? Tidak diragukan lagi – Guild Wars 2. Visualisasi yang mumpuni dan gameplay yang adiktif, Guild Wars 2 adalah salah satu alasan mengapa gamer  konsol harus mengumpulkan uang dan membangun PC yang cukup kuat untuk menanganinya.

5. Command & Conquer: Generals


Mengapa Generals dan bukannya Red Alert? Percaya atau tidak, gamer konsol sempat berkesempatan untuk mencicipi seri awal ini di konsol – Red Alert: Redemption, sementara Generals masih tetap eksklusif untuk PC. Walaupun Red Alert mencapai popularitas yang jauh lebih tinggi, namun Generals harus diakui adalah satu seri yang RTS C&C yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengusung unit yang jauh lebih realistis dengan konflik antar negara yang juga jauh lebih dalam, Generals memperlihatkan kualitas sebuah game RTS yang tetap memorable, bahkan hingga saat ini. EA sendiri sempat merencanakan kehadiran seri keduanya yang akan diperkuat dengan engine yang lebih baik. Sebuah pukulan telak lainnya untuk gamer konsol.


4. Hawken Online


Menaiki sebuah mecha raksasa dan terlibat dalam pertempuran epik yang memanjakan mata, Hawken memfasilitasi semua kebutuhan masa kecil ini dalam format MMO free to play yang menggugah. Tidak hanya sekedar meluncurkan sebanyak mungkin peluru dan misil ke setiap musuh yang Anda temui, Hawken juga memungkinkan Anda untuk melakukan kustmosasi untuknya, dari perbagian tubuh dan senjata yang ada – hingga skill yang digunakan untuk menghasilkan buff permanen tertentu. Sebuah format yang sayangnya tidak pernah terpikirkan oleh developer game konsol eksklusif. Jika saja mereka menyuntikkanya dengan sisi cerita yang pantas untuk diacungi jempol, Hawken juga berpotensi tampil sebagai sebuah game single player yang menggugah.


3. DOTA 2


Terlepas dari beberapa upaya yang ada, MOBA bukanlah sebuah genre yang cocok untuk dimainkan di konsol, dengan cara apapun. Apa pasal? Menghadirkan sistem permainan yang membutuhkan gerak yang cepat dan tepat serta kombinasi skills dan item yang kompleks, fungsi ini hampir tidak mungkin untuk dieksuksi dengan hanya mengandalkan kontroler konsol yang minim. Di antara semua MOBA yang ada, DOTA 2 dari Valve kini perlahan mulai menunjukkan tajinya dan bergerak menjadi yang paling terdepan. Fitur free to play, dukungan item kosmetik yang menarik, serta balancing yang kian disempurnakan, DOTA 2 adalah salah satu alasan terbaik untuk memiliki PC sebagai platform gaming utama.

2. Planetside 2


MMOFPS memang bukan hal baru di industri game. Game-game FPS seperti Counter-Strike, multiplayer Battlefield 3, hingga game lokal ternama seperti Point Blank mengusung “sedikit” unsur ini dalam menerapkannya dalam skala epicness tersendiri. Namun unsur MMOFPS yang sebenarnya terletak pada mekanisme yang sebenarnya ditawarkan oleh Planetside 2. Terbagi dalam tiga klan yang saling beperang untuk memperebutkan wilayah yang ada, Planetside 2 menawarkan level epicness jauh lebih tinggi. Anda akan berperang secara konstan bersama dengan ratusan pasukan lainnya dari seluruh dunia, tidak hanya darat, tetapi juga datang dari udara dengan beragam langkah strategi yang butuh didiskusikan terlebih dahulu sebelum dapat berjalan efektif. Anda akan masuk ke dalam perang besar ala Hollywood.


1. Civilization V


Ucapkan selamat tinggal pada orang tua, teman, pacar, dan semua significant others yang Anda miliki sebelum Anda “berkomitmen” untuk memainkan game yang satu ini. Civilization memang harus diakui merupakan salah satu franchise game RTS paling adiktif yang pernah ada. Tidak hanya sekedar membangun pasukan dan menaklukkan semua teritori yang ada, Civilization juga menyangkut kemampuan Anda untuk mengelola beragam sumber daya yang ada, dan tentu saja berdiplomasi dan berpolitik. Waktu gameplay yang cukup lama dengan mekanisme yang sangat adiktif akan membuat mental Anda hanya bergerak pada satu arah “1 turn lagi, 1 turn lagi, 1 turn lagi”. Adiksi yang mampu dimunculkan oleh Civilization akan “menghancurkan” sisi sosial hidup Anda.Trust us, been there, done that..

Di atas adalah 10 game PC yang menurut kami pribadi, akan mampu membuat gamer konsol menangis iri dan berharap untuk memiliki PC sebagai platform gaming utama mereka. Tentu saja, artikel ini ditulis sekedar untuk kesenangan dan menyampaikan opini semata, tanpa ada usaha untuk menyudutkan platform-platform di luar PC. Sayangnya, list ini juga menjadi bukti yang nyata bahwa sebagian besar game eksklusif PC memang hanya berkisar pada dua genre utama: MMO dan RTS, sementara di sisi konsol, varian ini jauh lebih beragam dan kaya. Terlepas dari kemampuannya untuk memfasilitas kebutuhan grafis yang lebih kuat, desain fungsi gerak yang memang didasarkan pada keyboard dan mouse menjadi salah satu alasan mengapa banyak game PC eksklusif bergerak di antara dua genre utama ini.

Bagaimana dengan Anda sendiri, para gamer konsol? Dari semua game-game eksklusif PC yang bertebaran di pasaran, game manakah yang paling membuat Anda iri dan terus berharap agar game tersebut juga dirilis untuk konsol suatu saat nanti? Expand the list, feel free to comment..

Kamis, 11 April 2013

10 Game yang Akan Membuat Gamer PC Menangis!


Fakta bahwa industri game mengalami pertumbuhan yang begitu pesat dalam satu dekade terakhir ini memang menjadi fakta yang tidak dapat diganggu gugat. Tumbuh sebagai media hiburan yang kian mainstream, industri game menelurkan ratusan game lintas platform setiap tahunnya, dari yang mampu menampilkan kualitas yang luar biasa hingga yang terhitung mengecewakan. Playstation 3, XBOX 360, PC, handheld, hingga perangkat smartphone yang kini tersedia luas menjadi media untuk memuaskan hasrat para gamer di seluruh dunia. Untuk memastikan platform-nya berhasil menarik perhatian, tidak sedikit produsen yang kemudian menempuh jalur untuk menyisipkan game-game eksklusif sebagai nilai jual yang esensial. Hasilnya? Gamer dituntut untuk memiliki semua platform yang ada untuk menikmati setiap game ini, termasuk para gamer PC.

Dari semua platform yang tersedia di pasaran, PC memang menjadi yang paling kuat. Sifatnya yang dinamis dan dapat diperkuat sesuai dengan kemampuan sang gamer membuat banyak game yang dirilis secara multiplatform selalu tampil lebih maksimal di platform yang satu ini. Sayangnya, pesona ini ternyata tidak menjadi satu-satunya indikator bagi para developer. Alhasil? Konsol justru memiliki game-game eksklusif dalam jumlah yang lebih masif, membuat banyak gamer PC hanya mampu meratap dan gigit jari. PC memang memiliki kemampuan mentah untuk mengemulasi sebagian besar game-game “eksklusif” ini dan menjalankannya, namun sayangnya, tidak semua. Game-game di konsol lawas, handheld, dan Wii untuk generasi ini memang sudah mampu ditaklukkan oleh PC, namun ada begitu banyak ujung tombak Playstation 3 dan XBOX 360 yang masih belum mampu disentuh.

Dari semua game yang bertebaran di industri game, inilah 10 game yang akan membuat banyak gamer PC menangis, sembari menatap kosong kemampuan mentah PC mereka yang sayangnya, tidak akan berkesempatan untuk menjalankan game-game ini. Apa saja?


10. Tekken 6


Dari semua genre yang bertebaran di industri game, genre fighting memang harus diakui menjadi yang paling jarang bersarang di platform PC. Sebagian developer tampaknya tidak pernah tertarik untuk merilisnya karena mekanisme kontrol dasar yang memang dibangun untuk lebih “akrab” dengan kontroler. Walaupun PC sudah mampu mengadaptasikan mekanisme ini, namun beberapa developer tampaknya tetap enggan. Konsekuensinya? Gamer PC tetap tidak berkesempatan untuk menjajal beberapa franchise game fighting kawakan yang sudah dinikmati gamer konsol cukup lama. Salah satunya? Tentu saja franchise dari Namco Bandai – Tekken. Karakter dan cerita yang terus berkembang dengan sistem gameplay yang berimbang dan mengalir, Tekken memang menawarkan pesonanya tersendiri. Pesona yang tidak akan pernah dicicipi oleh gamer PC.

9. Gran Turismo 5


Sebuah genre racing memang menawarkan sistem gameplay yang sama dari waktu ke waktu, hanya meminta Anda untuk menjadi yang pertama  menyentuh garis finish yang ada. Namun pada kenyataannya, genre ini sendiri terbagi menjadi dua bagian besar – arcade dan simulation. Untuk urusan yang kedua ini, Gran Turismo memang harus diakui merupakan salah satu yang terbaik. Dibangun melalui proses penelitian yang rumit dan penuh detail, Gran Turismo 5 tidak hanya mampu menghasilkan visualisasi yang memesona untuk sebuah konsol dengan teknologi yang terhitung lawas, tetapi juga sensasi berkendara yang luar biasa. Bayangkan apa yang akan mampu dihasilkan oleh PC jika mereka diberi kesempatan untuk menjalankan game yang satu ini. Engine dengan visualisasi yang lebih baik? Sayangnya, ini semua hanya tinggal angan. Sebagai franchise eksklusif Playstation, hampir tidak mungkin Gran Turismo akan singgah di PC, setidaknya dalam waktu dekat ini.

8. Gears of War 2



Gears of War? Bukankah PC sudah pernah berkesempatan menjajalnya lewat port seri pertama? Sayangnya, seri pertama tersebut boleh terbilang hanyalah sebuah “teaser” untuk mendapatkan sedikit gambaran apa yang sebenarnya ditawarkan oleh franchise andalan Epic Games yang satu ini. Namun untuk mendapatkan pengalaman yang paling maksimal, Gears of War 2 adalah jawaranya. Perang melawan para Locust mencapai klimaks-nya di seri kedua ini, membuat setiap pertempuran berlangsung dengan sangat epik, mengalir dari satu perang ke perang lainya. Dari semua seri yang ada, Gears of War 2 memang menjadi masterpiece tersendiri, setidaknya untuk XBOX 360. Fakta bahwa gamer PC tidak pernah berkesempatan untuk menjajal seri ini memang sangat disayangkan. Namun tidak ada yang bisa mereka lakukan selain meratap di ujung ruangan.


7. Monster Hunter 3 Ultimate



Gamer PC mungkin memiliki game hack and slash yang melimpah secara kuantitas, namun yang mampu menawarkan pengalaman sekelas Monster Hunter Series? Belum ada sama sekali. Keunikannya tercipta dari self-management, membangun karakter Anda sesuai dengan gaya yang Anda inginkan dan berburu monster-monster berukuran masif yang membutuhkan strategi khusus. Kesempatan untuk mendapatkan sensasi ini juga diperkuat dengan pengalaman multiplayer yang luar biasa, memungkinkan misi ini dicapai bersama dengan teman seperjuangan yang lain. Sebuah konsep yang tentu saja akan tampil luar biasa untuk platform PC. Walaupun sudah hadir di beberapa platform sebelumnya, namun Monster Hunter kian mengukukan diri sebagai salah satu game action terbaik di kelasnya. Lewat proses emulasi, beberapa gamer PC mungkin dapat menjajalnya, namun untuk merasakannya secara maksimal – hanya tinggal angan.


6. Heavy Rain



nteractive story / drama, gamer mana yang bisa memprediksikan bahwa genre seperti ini ternyata mampu tumbuh menjadi menjadi salah satu kekuatan baru. Tidak memungkinkan gamer untuk bergerak sebebas mungkin, kisah drama seperti ini memuat nilai jual dari jalan cerita bercabang yang semuanya dipengaruhi bagaimana gamer menentukan pilihan yang ada. Salah satu implementasi terbaiknya? Tentu saja adalah Heavy Rain yang dirilis eksklusif untuk Playstation 3. Selain tampil dalam visualisasi yang memanjakan mata, Heavy Rain tampil dalam kualitas cerita yang bisa disandingkan dengan game-game thriller terbaik Hollywood. Bayangkan apa yang bisa mereka capai jika kekuatan seperti ini mampir di platform yang jauh lebih kuat seperti PC. Terlepas dari kesempurnaan yang bisa mereka capai, Quantic tidak pernah tertarik untuk melakukannya. Mereka bahkan merilis teknologi yang lebih mumpuni di Beyond: Two Souls, tetap untuk Playstation 3.

5. Ni No Kuni: Wrath of the White Witch



RPG memang boleh terbilang menjadi pertama tersendiri untuk PC, apalagi mereka yang lahir dari tangan dingin developer Jepang. Oleh karena itu, hampir semua game RPG Jepang yang dirilis eksklusif oleh para developer untuk XBOX 360 dan Playstation 3 menjadi senjata yang mumpuni untuk terus membuat gamer PC meratap dan hanya gigit jari. Dari semua yang dirilis beberapa waktu terakhir ini, Ni No Kuni: Wrath of the White Witch boleh terbilang sebagai salah satu yang paling membuat iri. Kombinasi kerjasama antara Ghibli Studio dan Level 5 memang melahirkan sebuah game yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga dipadukan dengan sistem gameplay yang adiktif dan padat. Waktu gameplay yang terhitung panjang juga menjadi nilai jual yang lain. Sekuat apapun PC yang dimiliki gamer PC saat ini, kemungkinan untuk mencicipi game ini sama nihilnya dengan melihat HALO dirilis di Playstation.


4. The Last of Us



Uncharted mungkin menjadi salah satu game eksklusif yang berhasil melambungkan nama Playstation 3 kembali ke persaingan, namun ekstra credit dan ekspektasi justru melambung kepada proyek terbaru Naughty Dogs – The Last of Us. Game yang cukup untuk membuat gamer PC manapun untuk menabung dan berusaha “selingkuh” dengan konsol hitam milik Sony tersebut. Tampil dengan dunia yang luar biasa, game yang rencananya akan dirilis pertengahan tahun ini memberikan definisi baru bagi sebuah game survival horror. Dibalut dengan beragam adegan sinematik dengan garis cerita  yang kuat, The Last of Us memang berpotensi terlahir sebagai salah satu game eksklusif terbaik tahun ini. Benar sekali, lagi-lagi gamer PC hanya bisa melihat dari kejauhan dan sekedar bertanya-tanya bagaimana sebuah konsol dengan teknologi lawas mampu mendapatkan game sekelas ini.


3. God of War 3



PC memang dapat mengemulasi dua game pertama God of War yang mungkin memberikan sedikit gambaran akan kualitas seperti apa yang ditawarkan oleh Sony Santa Monica yang satu ini. Namun untuk merasakan pengalaman yang paling maksimal dari franchise yang satu ini? Tunggu dulu. Mencapai konklusinya di seri ketiga, God of War 3 lah yang terhitung berhasil membawa franchise ini ke level yang jauh lebih tinggi, memuat pertarungan para dewa dalam skema sinematik yang jauh lebih epik. Animasi yang lebih brutal dan penutup trilogi yang memuaskan, God of War 3 adalah monumen yang memperlihatkan bagaimana sebuah game hack and slash mampu diramu dengan sangat baik. Visualisasi? God of War 3 memberikan pemahaman bagaimana sebuah optimalisasi yang baik mampu mengalahkan mesin terkuat sekalipun.


2. Metal Gear Solid 4: Guns of the Patriots


Digembar-gemborkan sejak awal hidup Playstation 3, Metal Gear Solid 4 memang menjadi sarana terbaik untuk memahami alasan mengapa sebuah konsol mampu mengalahkan PC sebagai mesin terkuat gaming yang tersedia di pasaran. Optimalisasinya yang mumpuni dan jumlah data masif yang didistribusikan lewat media blu-ray membuat Kojima mampu membangun sebuah seri yang luar biasa dari semua segi elemen. Metal Gear Solid 4 tidak hanya memuat kualitas grafis dalam detail yang memanjakan mata, tetapi membalutnya dengan serangkaian cut-scene yang juga akan membuat setiap gamer PC terkesima dan jatuh hati. Fakta bahwa potensi PC yang luar biasa luas tidak pernah menghasilkan sebuah game dengan kualitas yang setara dengan franchise Metal Gear tentu saja menjadi sebuah hal yang menyedihkan. Berangkat dari keyakinan inilah, sepak terjang Fox Engine dan Metal Gear Solid V yang kabarnya akan dirilis untuk PC menjadi hal yang pantas untuk diantisipasi.

1. Red Dead Redemption


Dari semua game yang dirilis di pasaran, tidak ada yang lebih menyebalkan bagi gamer PC, selain menemukan sebuah game yang dirilis untuk Playstation 3 dan XBOX 360 ternyata tidak menemukan jalan menuju platform yang lebih kuat ini. Dari semua game yang menemukan jalan ini, Red Dead Redemption dari Rockstar boleh terbilang menjadi seri yang akan membuat banyak gamer PC menyesal untuk tidak memiliki setidaknya satu konsol di tangan. Bagaimana tidak? Merepresentasikan dunia barat yang liar, Red Dead Redemption adalah salah satu masterpiece yang menjadi salah satu game terunik yang pernah dirilis di industri game, meramunya dengan formula cerita, gameplay, dan dunia yang luar biasa. Keputusan Rockstar untuk tidak merilis game ini ke PC memang terhitung absurd, namun di sisi yang lain, pantas untuk disesalkan. Bagi semua gamer PC, jika ada satu alasan Anda harus membeli konsol, maka Red Dead Redemption harus menjadi game pertama yang Anda jajal, Setidaknya untuk menemukan alasan mengapa raw power PC tidak pernah menjadi indikator utama untuk memenangkan persaingan yang ada. This is one of the most awesome game of decade..

Di atas adalah 10 game eksklusif konsol yang akan membuat gamer-gamer PC gigit jari, meratap, dan menangis sembari berharap ada keajaiban bahwa suatu saat game-game ini akan dirilis untuk platform mereka. Lantas untuk apa artikel ini dirilis? Selain untuk memberikan ekstra informasi dan pandangan yang subjektif, list yang cukup panjang ini juga menjadi bukti bahwa kemampuan mentah tidak pernah menjadi indikator bahwa sebuah platform akan tampil superior di pasaran. Ini jugalah yang menjadi sudut pandang Jagat Play menyikapi kelahiran konsol generasi terbaru yang memang secara spesifikasi, lebih lemah dibandingkan dengan PC high-end. Permasalahannya bukan soal siapa yang mampu menghasilkan hardware terkuat, tetapi yang mampu memberikan optimalisasi terbaik dan menggaet para developer game untuk merilis konten eksklusif untuknya. Ini selalu menjadi formula yang efektif.

Bagaimana dengan Anda sendiri, para gamer PC? Dari semua game-game eksklusif konsol yang bertebaran di pasaran, game manakah yang paling membuat Anda iri dan terus berharap agar game tersebut juga dirilis untuk PC suatu saat nanti? Expand the list, feel free to comment..




Minggu, 07 April 2013

Menjajal DreadOut – Demo: Game Horror Keren Buatan Anak Bangsa!


Besar dengan sumber daya yang begitu kaya, Indonesia memang mengandung potensi yang besar untuk tumbuh besar dan menyejajarkan diri dengan negara-negara maju dunia. Namun beragam masalah yang terus menghantui di setiap sudut pergerakan membuat hal ini tampil begitu mustahil. Tidak hanya itu saja, beberapa aspek ekonomi yang sudah membuktikan diri tampil memesona di kancah global ternyata juga tidak mendapatkan perhatian yang memadai, termasuk industri kreatif di dalamnya. Menjadi ironi memang jika negara komunis seperti Vietnam ternyata mampu membuka peluang game dengan kualitas memadai seperti “7554”, sementara Indonesia tergeser ke samping. Untungnya, ini bukan berarti sebuah akhir. Sebuah game karya anak bangsa yang tampil memesona akhirnya muncul ke permukaan. Benar sekali, kita tengah membicarakan “DreadOut”.


Sampai di telinga kami lewat beragam informasi yang giat terbagi lewat situs jejaring sosial – Facebook, kami akhirnya memutuskan untuk menjajal game yang dikembangkan oleh studio lokal – Digital Happiness ini. Didistribusikan oleh PT. Digital Semantika Indonesia, game horror dengan cita rasa Indonesia yang kental ini memang baru dirilis dalam versi demo dan tengah menjalin usaha untuk menembus distribusi Steam lewat program GreenLight. Sejujurnya ada rasa skeptis ketika mendengar sebuah game yang dikembangkan oleh developer Indonesia, dan tentu saja ketakutan bahwa kita akan menemukan sebuah game yang “meh..”. Berangkat dengan kekhawatiran ini, kami menjajal DreadOut versi demo ini. Namun apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini ternyata justru memutarbalikkan semua kekhawatiran kami. DreadOut menampilkan sebuah kualitas yang mengejutkan.


Menunjukkan Kepantasan untuk Didistribusikan Secara Komersial



Berperan sebagai seorang siswi SMU – Linda, Anda akan berhadapan dengan ancaman horror sejak awal permainan.


Hadir dengan dunia yang dibangun dengan model tiga dimensi, DreadOut menawarkan kualitas visual yang masih pantas untuk memastikan mata Anda nyaman selama menjajalnya. Walaupun belum dapat disejajarkan dengan sebagian besar game racikan developer raksasa yang  sudah lama malang-melintang di industri game, namun penggunaan Unity Engine memang dirasakan sebagai keputusan yang tepat. Berperan sebagai seorang anak SMU bernama Linda yang harus berhadapan dengan hal-hal berbau mistis yang kentara, Anda akan langsung dapat memerhatikan seberapa seriusnya Digital Happiness membangun game ini, setidaknya memastikan ia hadir dalam kualitas yang pantas untuk didistribusikan secara komersial.

Sempat skeptis melihat statusnya sebagai sebuah game yang dibangun oleh developer Indonesia, DreadOut justru terlihat sangat menjanjikan. Ia hadir dengan kualitas yang membuatnya pantas untuk didistribusikan secara komersial.

Setting yang sangat “Indonesia”..

Kita tidak hanya sekedar membicarakan kualitas visualisasi dan kemampuan developer lokal ini untuk membangun desain karakter yang terhitung apik, tetapi juga mampu menyisipkan berbagai aspek yang membuatnya masuk ke dalam jajaran game horror yang pantas untuk diperhitungkan. Setting yang “sangat” Indonesia dengan berbagai elemen yang dapat dengan mudah Anda kenali pantas untuk diacungi jempol. Namun kemampuan Digital Happiness untuk meramu beberapa elemen kecil-lah yang mampu mengejutkan kami. Salah satunya? Bertemu dengan seekor kucing kecil dan menemukan bahwa ia akan mengikuti Anda terus selama permainan sembari terus menatap. Ini tentu menawarkan sensasi horror tersendiri. Fitur untuk memilih reaksi ketika tengah bercakap juga menjadi fitur yang membuat kami jatuh hati. Sayangnya, interaktivitas terhadap lingkungan masih sangat terbatas.


Kucing kecil inilah yang membuat kami takjub pada DreadOut. Fakta bahwa elemen kecil seperti ini juga masuk ke dalam detail yang diperhatikan oleh sang developer membuktikan keseriusan yang ada.

Pilihan percakapan? Nice!!

Voice acts yang juga terasa “hidup” juga menjadi salah satu nilai positif yang pantas untuk dicatat.

Keseriusan dan kepantasan ini juga direpresentasikan oleh tata bahasa dan voice acts karakternya yang terdengar hidup, setidaknya tidak sekaku sebagian besar sinetron kelas dua yang bertebaran di layar kaca televisi Anda saat ini. Bukan sekedar game yang dibangun setengah hati, Digital Happiness berhasil menawarkan sebuah alasan mengapa DreadOut pantas untuk dilirik oleh para penggemar game horror di seluruh dunia, bahkan secara komersial.

Atmosfer yang Tepat


Gelap dan sunyi memang menjadi formula yang paling tepat untuk membuat bulu kuduk gamer merinding.

Jalan sempit yang gelap, sunyi, penuh dengan pepohonan, dan sepetak kuburan yang menyeramkan, DreadOut memang sudah terhitung berhasil menetapkan sebuah dasar untuk menawarkan sebuah pengalaman horror secara maksimal. Anda yang sempat memainkan Slenderman atau Amnesia di masa lalu tentu saja sudah cukup familiar seberapa efektifnya formula ini jika diterapkan. Tidak hanya untuk membuat Anda terus merasa waspada, kombinasi atmosfer seperti ini akan membuat Anda rapuh untuk merasa terkejut dengan hal apapun yang muncul secara tiba-tiba. Digital Happiness tampaknya mengerti akan hal itu.

Hell no!

Penempatan dan keterkejutan menjadi senjata utama DreadOut untuk mengirimkan ketakutan tersendiri kepada Anda.

Berhadapan dengan hantu khas Indonesia yang kisahnya tumbuh bersama dengan sebagian besar dari kita, DreadOut berhasil memadukan setting yang tepat dengan kombinasi elemen keterkejutan  yang cukup untuk membuat jantung Anda berdegup keras secara konsisten. Anda akan mendengar beragam suara di sepanjang demo, dari sekedar botol jatuh yang tiba-tiba saja muncul tanpa Anda antisipasi sebelumnya, hingga kikik sang musuh utama yang akan terus menghantui setiap langkah Anda. Menyeramkan dan menegangkan, setiap kejutan yang ditawarkan akan cukup untuk membuat hati Anda melemah selama beberapa detik, dari sekedar bertemu dengan sang teman lama yang berdiri diam di depan ruangan, hingga sang hantu yang akan muncul secara tiba-tiba di depan Anda. Teriakan, pekikan, dan sekedar suara yang muncul jauh di balik kesunyian akan membuat adrenalin Anda mengalir deras.



Well, setidaknya atmosfer ini cukup untuk membuat kami yang penakut untuk mengangkat bendera putih dan akhirnya lebih memilih untuk meneruskan game ini dengan headset yang tersimpan rapi di atas meja. Apalagi jika Anda memainkannya dengan headset dalam kualitas audio yang baik, dan tentu saja cahaya ruangan yang lebih redup.


Fatal Frame Modern?



Mengikuti konsep Fatal Frame, kamera handphone milik Linda akan menjadi senjata utama.

Namun alih-alih mengusung sebuah game horror murni yang tidak memungkinkan Anda untuk melakukan tindakan apapun selain berlari secepat mungkin dan bersembunyi, DreadOut masih memungkinkan Anda untuk melakukan perlawanan, lewat teknologi handphone yang Anda temukan di awal permainan. Untuk alasan yang belum dijelaskan di versi demonya, handphone ini akan memainkan peranan paling krusial di DreadOut. Bagaimana tidak? Mengikuti mekanisme yang serupa dengan Fatal Frame, Anda bisa menggunakan kamera handphone ini untuk menghancurkan setiap ancaman yang ada. Tinggal memasuki mode bidik dan menembak, hantu yang berada dalam jangkauan kamera Anda akan terpukul mundur, menerima damage, dan akhirnya dikalahkan. Tidak hanya itu saja, ada indikator berwarna merah untuk memberikan pre-caution tentang hadirnya ancaman dan biru untuk clue, supaya memudahkan Linda untuk menemukan apa yang ia butuhkan.

Kamera handphone ini akan menjadi senjata utama Anda untuk menangkal semua ancaman supranatural yang ada.

Namun hantu ini tidak akan terikat pada hukum fisik, mereka dapat muncul dari manapun.

Lantas bagaimana jika dibandingkan dengan mekanik yang ditawarkan oleh Fatal Frame? Satu yang pasti, Linda jauh lebih maju, setidaknya terpikirkan untuk menggunakan teknologi digital daripada sekedar terperangkap pada konsep Obscura Camera yang lawas. Namun satu yang pantas dicatat, fakta bahwa kamera ini dapat digunakan tanpa batas memang menjadi kelemahan tertentu. Ini berarti Anda bisa menembak foto sebanyak mungkin sesuai dengan yang Anda inginkan tanpa harus berhadapan dengan konsekuensi tertentu. Berhadapan dengan mekanik ini, pikiran kreatif kami pun bergerak liar. Akan jauh lebih menyeramkan dan menegangkan jika Digital Happiness membatasi penggunaan kamera ini untuk memastikan kesan bahwa nyawa Linda selalu berada di ujung tanduk yang lebih kentara.

Jika saja mereka membatasi jumlah foto yang bisa diambil dan butuh mekanisme tersendiri untuk “memulihkannya”, DreadOut pasti akan tampil lebih menegangkan.

Mereka bisa menyisipkan mekanisme baterai HP misalnya, memaksa gamer untuk melakukan charging setiap kali handphone “sakti” ini digunakan secara berlebihan. Tidak hanya sekedar membuatnya tidak dapat digunakan, baterai handphone yang habis juga berarti tidak adanya sumber pencahayaan satu-satunya, membuat pengalaman horror yang ada kian intens. Atau mungkin membubuhkan mekanisme “memory card” untuk memastikan bahwa gamer hanya dapat menggunakan kamera ini untuk jumlah foto yang terbatas, setidaknya hingga mereka menemukan memory card dengan kapasitas yang lebih besar di sepanjang permainan misalnya.That would be an awesome feature!

Kesimpulan

Kesan pertama yang luar biasa dengan kualitas komersial sebuah game horror yang tidak bisa dipandang sebelah mata, DreadOut telah menjadi monumen yang membuktikan apa yang mampu dilakukan oleh anak bangsa Indonesia dengan kreativitas mereka. Menjadi harapan yang besar pula agar di masa depan game ini dapat didistribusikan secara komersial secara luas di seluruh dunia mengingat popularitasnya yang memang sudah terbangun dengan baik.

Menghapuskan semua kekhawatiran, Digital Happiness telah berhasil membuktikan kemampuan mereka untuk meracik sebuah game horror yang mampu menawarkan sensasi ketakutan yang serupa dengan game-game yang lahir dari developer raksasa luar negeri. Sebuah karya game racikan anak bangsa, DreadOut memang memunculkan kebanggaan tersendiri, bahwa pada akhirnya, industri game Indonesia mampu melahirkan sebuah game horror yang digarap dengan sangat serius dan pantas untuk dijajal secara komersial. Berbagai elemen yang ditawarkan terlihat proporsional dan tepat untuk menghasilkan atmosfer ketakutan yang secara konsisten hadir. Sunyi, gelap, dan penuh kejutan, beberapa elemen yang ada seperti voice acts dan desain setting menjadi daya tarik yang tentu saja pantas untuk diacungi jempol.

Namun ada beberapa hal yang pantas untuk dicermati dari versi demo Dreadout ini, termasuk beberapa potensi yang sayangnya, kami anggap terlewatkan. Contohnya? Pertama kali bertemu ayunan di dekat kebun pisang, ada ekspektasi Anda akan bertemu dengan fenomena supernatural di sana, dari sekedar ayunan yang berayun sendiri atau anak kecil yang tengah bersenandung di atasnya. Interaktivitas terhadap sebagian besar objek selain pintu yang bisa dibuka juga pantas untuk dicermati. Namun yang menjadi catatan terbesar kami? Fakta bahwa handphone “sakti” milik Linda ini hadir sebagai senjata luar biasa yang bisa digunakan tanpa batas. Seandainya saja Digital Happiness mampu “membatasi”nya dengan beberapa komponene ekstra untuk menghasilkan pengalaman yang lebih intens. Setidaknya tidak hanya berfokus pada sosok Hantu Asia yang akan terus menghantui Anda.

Kesan pertama yang luar biasa dengan kualitas komersial sebuah game horror yang tidak bisa dipandang sebelah mata, DreadOut telah menjadi monumen yang membuktikan apa yang mampu dilakukan oleh anak bangsa Indonesia dengan kreativitas mereka. Menjadi harapan yang besar pula agar di masa depan game ini dapat didistribusikan secara komersial secara luas di seluruh dunia mengingat popularitasnya yang memang sudah terbangun dengan baik. Awesome work, Digital Happiness!


Spesifikasi PC

  • 2 GHz CPU or faster (Multi-core recommended)
  • 2 GB RAM or bigger
  • Windows XP SP2 or later (Windows 7 recommended)
  • Mac OS X 10.6 (Snow Leopard) or later
  • Linux kernel 2.6.32 or later (Ubuntu recomended, 10.04 LTS or later)
  • DirectX 9.0c or later (with latest driver recomended)
  • OpenGL 2.0 or higher (with latest driver recomended)
  • GeForce 6, Radeon X1300, GMA X3000 vga card or better
  • Compatible audio devices
  • Keyboard + mouse or an optional Joystick
  • Optionally an internet connection
^^ thanks to jagatplay.com untuk artikel ini

Anda bisa mengunduh DreadOut di sini

Jangan lupa juga untuk mendukung DreadOut agar lolos dari GreenLight dan didistribusikan lewat Steam di sini

dukung terus pergerakan game indonesia!!