Masalah keuangan yang menimpa Index Holdings menjadi sumber utama masalah. Lantas apa hubungannya dengan Atlus? Index Holdings sendiri merupakan perusahaan induk yang membawahi Atlus sebagai perusahaan developer dan publisher game. Index dikabarkan memiliki kewajiban utang yang belum dibayar sekitar USD 249 juta yang tercatat pada 31 Mei 2013 silam. Masalah keuangan ini mendorong pemerintah Jepang untuk menegaskan status Index Holdings dalam pengawasan menuju pailit, yang biasanya akan diikutidengan proses restrukturisasi besar-besaran. Belum ada kejelasan seberapa parah efek ini akan menghantam Atlus.
Jumat, 28 Juni 2013
Atlus Terancam Bangkrut?
Masalah keuangan yang menimpa Index Holdings menjadi sumber utama masalah. Lantas apa hubungannya dengan Atlus? Index Holdings sendiri merupakan perusahaan induk yang membawahi Atlus sebagai perusahaan developer dan publisher game. Index dikabarkan memiliki kewajiban utang yang belum dibayar sekitar USD 249 juta yang tercatat pada 31 Mei 2013 silam. Masalah keuangan ini mendorong pemerintah Jepang untuk menegaskan status Index Holdings dalam pengawasan menuju pailit, yang biasanya akan diikutidengan proses restrukturisasi besar-besaran. Belum ada kejelasan seberapa parah efek ini akan menghantam Atlus.
10 Momen Final Fantasy Paling Memorable!
Final Fantasy adalah JRPG dan JRPG adalah Final Fantasy, kalimat perumpamaan ini bukanlah sesuatu yang berlebihan jika mengingat sepak terjang franchise yang satu ini di masa lalu. Lahir dalam berbagai platform lintas generasi, Final Fantasy adalah epitome dari sebuah RPG berkualitas. Menawarkan desain karakter, dunia, cerita, jalinan plot yang menggugah, dan inovasi gameplay yang terhitung signifkan dari setiap seri ke seri lainnya, hampir menjadi hal yang tidak mungkin bagi para penggemar JRPG untuk tidak jatuh cinta dengan game andalan Square Enix yang satu ini. Walaupun demikian, harus diakui, kualitas ini kian menurun, apalagi dengan keputusan Square untuk mengekspoloitasi petualangan Lightning di FF XIII secara berlebihan. Namun harapan untuk menikmati kembali sebuah seri Final Fantasy berkualitas tumbuh kembali setelah event E3 2013 kemarin, di pundak Final Fantasy XV.
Setelah berhadapan dengan seri yang harus diakui, kurang menggugah, pengenalan Final Fantasy XV yang terlihat menawarkan sesuatu yang berbeda menjadi momen yang tepat untuk menggali memori kembali, apa yang membuat franchise yang satu ini tidak tergantikan di dunia genre JRPG. Di masa ketika ia dikenal sebagai Squaresoft, Square Enix berhasil meramu Final Fantasy sebagai salah satu RPG yang tidak hanya menawarkan visualisasi dan gameplay yang luar biasa, tetapi juga kompleksitas cerita yang akan menangkap hati gamer JRPG manapun. Menariknya lagi, ia selalu dibalut dengan serangkaian momen memorable yang diramu untuk tidak hanya menguatkan sisi cerita, tetapi juga menangkap memori dan emosi gamer. Sebuah formula yang sangat efektif.
Dari semua seri Final Fantasy yang pernah dirilis di pasaran, momen paling memorable aja yang tidak mungkin dilupakan oleh gamer JRPG manapun?
Setelah berhadapan dengan seri yang harus diakui, kurang menggugah, pengenalan Final Fantasy XV yang terlihat menawarkan sesuatu yang berbeda menjadi momen yang tepat untuk menggali memori kembali, apa yang membuat franchise yang satu ini tidak tergantikan di dunia genre JRPG. Di masa ketika ia dikenal sebagai Squaresoft, Square Enix berhasil meramu Final Fantasy sebagai salah satu RPG yang tidak hanya menawarkan visualisasi dan gameplay yang luar biasa, tetapi juga kompleksitas cerita yang akan menangkap hati gamer JRPG manapun. Menariknya lagi, ia selalu dibalut dengan serangkaian momen memorable yang diramu untuk tidak hanya menguatkan sisi cerita, tetapi juga menangkap memori dan emosi gamer. Sebuah formula yang sangat efektif.
Dari semua seri Final Fantasy yang pernah dirilis di pasaran, momen paling memorable aja yang tidak mungkin dilupakan oleh gamer JRPG manapun?
10. Battle of the Gardens [Final Fantasy VIII]
Lupakan tentang akademi militer bernama Garden yang memang harus diakui, tidak menawarkan desain yang pantas untuk diancungi jempol. Namun siapa yang menyangka bahwa di balik markas dengan bentuk seperti keong ini, Squaresoft mampu meramu salah satu adegan paling ikonik di Final Fantasy VIII. Pertarungan antara Balamb dan Galbadia secara frontal meninggalkan kesan yang mendalam. Ini menjadi pertama kalinya gamer dapat melihat kekuatan kedua akademi ini, teknologi yang mereka usung, dan strategi serangan yang dilahirkan lewat pendidikan selama ini. Gameplay yang dibalut dengan pertempuran masif sebagai background dan musik yang menggugah, pertempuran antar kedua Garden ini meninggalkan kesan yang tidak mudah dilupakan.
9. Kefka’s Laugh (Final Fantasy VI)
Seorang badut seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan tawa, namun tidak untuk tokoh antagonis utama Final Fantasy VI – Kefka. Diakui sebagai salah satu seri Final Fantasy terbaik, VI memang masih mengusung tampilan grafis dua dimensi, namun keterbatasan tersebut tidak menghalangi Squaresoft untuk mengembangkan sebuah cerita persahabatan, pengkhianatan, harapan, dan tragedi yang mendefinsikan arti sebuah game role-playing yang sesungguhnya. Dengan suara 16 bit yang muncul darinya, Square berhasil menguatkan sosok karakter Kefka dengan menyuntikkan suara tawa psikopatiknya yang memorable. Semuanya ia lakukan setelah menghabisi seluruh penduduk kota dengan tipu muslihat yang tidak mengenal belas kasihan. Tawa yang masih menjadi mimpi buruk bagi banyak gamer FF hingga saat ini.
8. Yuna’s Wedding (Final Fantasy X)
Sebuah takdir yang malang, ini mungkin menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan hidup Yuna, heroine dari Final Fantasy X. Dilahirkan dari keluarga Summoner, Yuna yang masih muda, harus menjalani hidup dengan tanggung jawab keselamatan dunia di pundaknya. Perjalanannya untuk mencari dan mengumpulkan para Aeon hanyalah satu dari sedikit hal yang harus ia hadapi. Politik akhirnya memaksa Yuna untuk menikahi pria yang tidak ia cintai. Walaupun teman-temannya berjuang bersama untuk memastikan hal ini tidak terjadi, Anda bisa melihat kesedihan yang mendalam di mata Tidus ketika melihat ciuman terpaksa yang harus ia lakukan dengan Seymour. Menjatuhkan diri dari ketinggian dan selamat dalam genggaman Valefor, pernikahan ini adalah satu adegan paling ikonik di FF.
7. Angeal Vs Genesis Vs Sephiroth (Final Fantasy VII: Crisis Core)
Pertempuran besar antara Cloud dan Sephiroth mungkin menjadi akhir dari seri pertama Final Fantasy VII yang sempat dirilis di Playtation dulu, namun di Crisis Core, bintang popularitas ini jatuh pada salah satu scene pertempuran paling epik dan destruktif yang pernah terjadi di Final Fantasy. Game eksklusif PSP ini memuat pertempuran antara tiga karakter penting yang mendefinisikan akar dari seri FF VII itu sendiri – Angeal, Genesis, dan Sephiroth. Pertempuran antara Soldier terbaik yang hadir dari gen Jenova ini berlangsung penuh dengan serangan-serangan mematikan yang mampu meratakan area dengan sangat mudah, terutama dari sisi Sephiroth sendiri. Tidak perlu diragukan lagi, pertarungan yang berlangsung elegan dan sekaligus brutal ini menjadi monumen baru di franchise Final Fantasy.
6. Eidolon Battle – Alexandria (Final Fantasy IX)
Apa yang membuat pertempuran besar di Alexandria Final Fantasy IX ini begitu menarik dan memorable? Satu alasan utama, karena ia akhirnya mewujudkan mimpi yang selama ini mewakili impian para gamer – melihat para summon terbaik di franchise ini bertarung satu sama lain dalam balutan FMV yang luar biasa. Tidak tanggung-tanggung, fan service ini akhirnya meluncur di FF IX. Tidak hanya Odin dan Atomos yang ditampilkan begitu destruktif, namun pertarungan antara dua summon paling populer di Final Fantasy – Bahamut Vs Alexander lah yang membuat FF IX sulit untuk dilupakan begitu saja. Pertarungan antara dua monster raksasa ini dipastikan mampu menggugah emosi penggemar Final Fantasy, apalagi mereka yang sudah mengenalnya sejak seri awal.
5. Waltz for the Moon (Final Fantasy VIII)
Jika kita membicarakan salah satu kekuatan Final Fantasy, maka desain karakter utama yang tidak pernah diposisikan memiliki kepribadian sempurna boleh terbilang menjadi salah satu identitas utama. Terlepas dari bentuk fisiknya yang luar biasa, Squall Leonheart adalah seorang remaja yang kikuk dan dingin. Namun ini semua ini seolah tercairkan ketika perlahan namun pasti, ia tertarik pada sosok Rinoa. Event yang terjadi di lantai dansa – Waltz for the Moon seolah menjadi awal dari takdir dan tragedi yang akan menimpa dua sejoli ini. Untuk ukuran sebuah game yang dirilis di masa kejayaan Playstation dulu, FMV ini begitu populer, bahkan cukup untuk membuat mereka yang non-gamer atau gamer yang tidak mencintai seri Final Fantasy, mengenalnya.
4. Ending (Final Fantasy VII: Crisis Core)
Sebuah akhir kisah yang tragis untuk seorang tokoh protagonis, tetapi juga menjadi awal untuk kisah protagonis yang lain. Pertarungan besar antara Zack melawan Shinra memang tidak pernah akan berakhir manis. Di bawah deru hujan dan tubuhnya yang sekarat, Cloud berhadapan dengan trauma dan titik balik hidup yang membuatnya menjadi sosok Strife yang selama ini kita kenal. Mewarisi Buster Sword dan keinginan untuk terus memastikan sosok Zack terus hidup dalam memori, Cloud bahkan membangun benteng psikologis yang menghancurkan dan membangun kembali memori yang selama ini tidak ia miliki. Memori bahwa dirinya adalah Zack. Ending Crisis Core menjadi pondasi untuk cerita salah satu tokoh protagonis Final Fantasy dengan gangguan psikologis berat ini. Tidak hanya itu saja, air mata Aerith juga kian menyempurnakan hal tersebut.
3. Lake Macalania Kiss Scene (Final Fantasy X)
Tumbuh dan beranjak dewasa bersama dengan para penggemarnya, ada konten yang lebih dewasa di tawarkan oleh Square Enix di Final Fantasy X. Tidak hanya berkisar tema utamanya yang berkisar tentang keyakinan, tetapi kisah romantis antara dua karakter utamanya – Tidus dan Yuna. Berbeda dengan tiga seri FF sebelumnya yang menjadikan kisah cinta sebagai bumbu yang dipresentasikan dengan sangat implisit, Square Enix sangat terbuka di seri kesepuluh ini. Tidak hanya sekedar lewat dialog atau cerita yang ditawarkan, tetapi juga lewat salah satu FMV paling romantis dan ikonik yang pernah ada – adegan ciuman di Lake Macalania. Ini menjadi kunci yang mendefinisikan salah satu tragedi cinta terbaik di seri FF, sebelum dihancurkan oleh Square Enix sendiri dengan merilis FF X-2 ke pasaran.
2. Aerith’s Death (Final Fantasy VII)
Kematian bukanlah sesuatu yang mudah dihadapi, walaupun itu terjadi di seorang karkater fiksi. Keterikatan yang mulai menguat dengan sosok wanita manis di FF VII – Aerith, yang bahkan mulai dapat diandalkan dalam pertempuran ternyata harus dibayar dengan salah satu adegan paling tragis di sejarah Final Fantasy – kematian Aerith. Pedang Masamune Sephiroth yang haus darah menembus jantung Aerith dan menewaskannya, tepat di depan mata Cloud yang tidak bisa melakukan apapun. Lupakan tentang kualitas visualisasinya yang masih begitu kasar, popularitas dan dampak emosional yang dihasilkan oleh adegan ini begitu kuat hingga petisi pun meluncur untuk memaksa Squaresoft di kala itu, menyediakan alternatif yang memungkinkan Aerith untuk terus hidup. Namun sekali lagi, tragedi ini lah yang akhirnya membentuk dunia FF VII yang lebih kaya.
1. The Opera (Final Fantasy VI)
Pernahkah Anda menikmati sebuah game JRPG yang mampu membuat bulu kuduk Anda merinding hanya karena cerita, karakterisasi, hingga hal sederhana seperti musik yang disuntikkan di dalamnya? Jika belum, Anda harus menjajal seri Final Fantasy terbaik yang pernah diciptakan – Final Fantasy VI. Selain Kefka yang ikonik dan porsi setiap karakter yang mendapatkan cerita yang sama beratnya, seri keenam Final Fantasy ini juga memuat salah satu adegan yang siap untuk memukau setiap gamer yang baru pertama kali mencicipi game yang satu ini. Suara 16 bit midi yang mengalun merdu dan pilihan untuk menentukan lirik yang keluar di layar kaca, suara Celes akan mampu menggetarkan hati gamer penggemar JRPG manapun. Anda yang sempat mencici seri lawas ini tentu saja mengerti sensasi yang dihadirkan oleh scene yang begitu kuat ini.
Di atas adalah 10 momen paling memorable di sepanjang franchise Final Fantasy menurut sudut pandang kami. Sebagian besar memang dimulai dari Final Fantasy VI yang memang mulai mampu memvisualisasikan emosi karakter dengan sangat baik lewat serangkaian scene yang ada, dan tidak hanya terpaku soal pertempuran para hero untuk menyelamatkan dunia. Beberapa seri lain seperti XII dan XIII yang walaupun memiliki sistem battle yang inovatif dan menarik, terhitung gagal untuk meninggalkan momen memorable dan jalinan cerita yang menggugah. Dengan tren kualitas yang kian menurun, adalah harapan bagi para gamer penggemar FF untuk dapat menemukan kembali momen luar biasa sekelas 10 momen di atas untuk Final Fantasy XV mendatang.
Bagaimana menurut Anda gamer yang juga menggemari Final Fantasy? Momen mana yang menurut Anda paling memorable dari semua seri Final Fantasy yang pernah Anda mainkan, namun kebetulan tidak masuk di dalam list kami? Feel free to discuss and expand the list..
Di atas adalah 10 momen paling memorable di sepanjang franchise Final Fantasy menurut sudut pandang kami. Sebagian besar memang dimulai dari Final Fantasy VI yang memang mulai mampu memvisualisasikan emosi karakter dengan sangat baik lewat serangkaian scene yang ada, dan tidak hanya terpaku soal pertempuran para hero untuk menyelamatkan dunia. Beberapa seri lain seperti XII dan XIII yang walaupun memiliki sistem battle yang inovatif dan menarik, terhitung gagal untuk meninggalkan momen memorable dan jalinan cerita yang menggugah. Dengan tren kualitas yang kian menurun, adalah harapan bagi para gamer penggemar FF untuk dapat menemukan kembali momen luar biasa sekelas 10 momen di atas untuk Final Fantasy XV mendatang.
Bagaimana menurut Anda gamer yang juga menggemari Final Fantasy? Momen mana yang menurut Anda paling memorable dari semua seri Final Fantasy yang pernah Anda mainkan, namun kebetulan tidak masuk di dalam list kami? Feel free to discuss and expand the list..
Square Enix Perkenalkan 5 Karakter Utama FF XV
Anda yang sempat melihat trailer yang dirilis Square Enix tentu saja sempat memerhatikan bahwa sang karakter utama – Noctis yang memang menjadi “legenda” tersendiri di mata para penggemar FF, dikelilingi oleh beberapa karakter pendukung yang lain. Semua karakter pria dengan ciri-ciri fisik yang unik satu sama lain ini terlihat bahu-membahu membantu Noctis menangani musuh-musuh yang ada. Ada yang menggunakan senjata api, sementara yang lain terlihat menggunakan senjata lebih besar yang bahkan mampu menghalangi musuh sebesar Behemoth dan Iron Giant sekalipun. Lantas siapa sajakah mereka?
NOCTIS LUCIS CAELUM – seorang pangeran dari Kerajaan Lucis dengan mata yang mampu merasakan kematian. Kepribadiannya sendiri terlihat bebas.
GLADIOLUS AMICITIA – salah satu pelindung keluarga Lucis yang setia dan merupakan teman baik Noctis.
IGNIS STUPEO SCIENTIA – teman masa kecil Noctis yang dikenal cerdas. Mengerti dan memahami Noctis dengan baik, Ignis merupakan penasihat setianya.
PROMPTO ARGENTUM - sosok yang dianggap memberikan efek buruk bagi sosok Noctis sejak masa sekolah. Dikenal impulsif dan berani.
COLE LEONES – Satu dari tiga pejabat militer elite Kerajaan Lucris. Setia pada raja dan negara, serta tegas pada Noctis dan teman-temannya.
Sebagai penggemar berat FF, melihat kembali sebuah seri terbaru hadir dengan cerita, karakter, gaya, dan gameplay yang baru tentu saja memancing lebih banyak rasa penasaran dan antisipasi. Namun satu hal yang paling kami syukuri? Bahwa tidak lagi karakter cowok “cantik” dengan gender yang dipertanyakan di FF XV ini, setidaknya dari beberapa screenshot dan trailer awal seri teranyar ini. Dari kelima karakter ini, mana yang paling menarik perhatian Anda?
Namco Bandai Siapkan Ace Combat Terbaru?
Keinginan untuk mencicipi kembali pertempuran epik di udara tentu menjadi impian para penggemar Ace Combat. Setelah vakum selama dua tahun tanpa informasi apapun, Namco Bandai ditengarai tengah mengembangkan seri terbaru franchise ini. Informasi ini sendiri mengemuka menyusul hadirnya sebuah gambar baru dengan tajuk “Project Aces” melayang di akun Facebook resmi Ace Combat. Menariknya lagi? Walaupun belum ada informasi apapun yang dirilis terkait game yang satu ini, gambar ini mengindikasikan kembalinya Strangereal – dunia fiksi dari perang besar yang selama ini terjadi di Ace Combat. Pecahan meteor Ulysses yang sempat menjadi fokus juga terlihat.
Selasa, 14 Mei 2013
10 Kebiasaan Gamer yang Dianggap Aneh oleh Orang Awam!
Sebuah media hiburan alternatif untuk menciptakan kesenangan dalam batas maksimal, itulah pandangan sebagian besar orang awam, terlepas dari dinamik dan perbedaan esensial yang dimengerti oleh para gamer yang sudah lama berkecimpung di dunia ini. Tak kenal maka tak sayang, ini mungkin menjadi ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kondisi yang satu ini. Keterbatasan pengetahuan dan rasa tidak tertarik untuk menjajalnya secara langsung membuat banyak salah kaprah lahir oleh mereka yang non-gamer. Kita tidak hanya membicarakan isu-isu sensitif yang menyoroti efek negatif yang dianggap mampu dimunculkan oleh game, tetapi juga hal-hal sederhana yang mungkin mengitari sosok gamer itu sendiri. Kita seringkali dianggap aneh.
Game tidak hanya menjadi sumber energi positif, tetapi juga menjadi sebuah tantangan yang terus mendorong gamer untuk menundukkannya, apalagi jika ia berhasil menawarkan daya tarik unik yang cukup untuk memastikan perhatian Anda tidak teralihkan untuk waktu yang lama. Karena kecintaan dan dorongan inilah, perlahan namun pasti, gamer mengembangkan banyak tingkah laku dan kebiasaan yang mungkin terlihat aneh di mata orang awam. Kebiasaan yang hanya dapat dimengerti oleh mereka yang juga seorang gamer. Kesamaan yang tercipta satu sama lain juga mulai menjadikannya sebagai sebuah bentuk identitas yang seolah tidak dipisahkan dari jati diri kita sebagai seorang gamer.
Jadi, dari semua kebiasaan yang seringkali ditunjukkan oleh gamer, apa saja 10 tingkah laku yang mungkin dianggap aneh oleh mereka yang awam? Semua tingkah laku ini tentu saja ditulis berdasarkan kacamata dan pengalaman pribadi kami juga sebagai seorang gamer.
10. “Makan enggak makan, yang penting nge-game?”
Fakta bahwa gamer tidak segan untuk mengetatkan ikat pinggang untuk sekedar nge-game dianggap sebagai sesuatu yang absurd.
Seolah jatuh pada mode survival, banyak gamer yang tidak segan jatuh pada pola hidup pelit yang ekstrim ketika menyangkut kegiatan bermain game mereka. Ketika sulit untuk menyimpan uang untuk kebutuhan yang lain, gamer biasanya akan sangat mudah menyisihkan uang, bahkan rela untuk tidak jajan dan mengetatkan ikat pinggang hanya untuk memenuhi kebutuhan gaming mereka. Rela lapar untuk sekedar menghabiskan waktu 1-2 jam di game centre atau membeli bundle game ori yang sudah diidam-idamkan selama berbulan-bulan tentu saja menjadi sebuah tingkah laku yang terhitung tidak masuk akal di mata mereka yang non-gamer. Namun bagi gamer, ini adalah salah satu pencapaian terbesar yang tidak bisa dirundingkan.9. “Menyerang kok pakai giliran?”
Dengan dasar pengetahuan bahwa semua game adalah game action atau platformer, konsep turn-based ala JRPG terlihat bodoh.
Kalimat inilah yang sudah tentu sempat terlontar oleh orang awam yang sempat menyaksikan para gamer yang tengah asyik menyelesaikan game-game JRPG klasik mereka, seperti yang sempat dilontarkan oleh orang tua kami sendiri. Konsep JRPG klasik yang masih mengusung sistem dan turn-based battle dianggap sebagai konsep yang konyol. Dengan dasar pengetahuan bahwa semua game adalah game action yang meminta Anda untuk bereaksi dan bertukar serangan secara real time, banyak orang awam yang melihat mekanisme yang ditawarkan oleh JRPG sebagai konsep yang tolol. Jadi ketika pertanyaan meluncur, “Menyerang kok pakai giliran?”, Anda dibawa pada kewajiban untuk menjelaskan apa itu JRPG dan yang membedakannya dengan game bergenre lain.
8. “Hari gini masih main game yang gambarnya jelek begitu?”
Fakta bahwa gamer tidak segan untuk memainkan game-game dengan visualisasi yang tidak menarik menjadi hal yang aneh di mata orang awam.
Salah satu pandangan yang seringkali salah di mata orang awam adalah asosiasi antara kualitas visualisasi dan kualitas gameplay. Tidak sedikit non-gamer yang jatuh pada satu kesimpulan yang terhitung absurd di mata gamer – bahwa semakin bagus gambar sebuah game maka semakin menyenangkan dan keren jugalah gameplay sebuah game. Sebuah pandangan yang tentu saja salah kaprah. Oleh karena itu tidak mengherankan jika Anda akan seringkali dikomentari begitu menjajal game-game lawas dengan visualisasi jadul untuk sekedar nostalgia atau game-game terkini yang tidak lagi mementingkan kualitas grafis. Keinginan Anda untuk mencicipi game-game ini seperti dilihat sebagai sesuatu yang aneh. “Mengapa tidak memainkan game yang lebih modern?”, itu mungkin menjadi alur pikiran utama para non-gamer ini.
Pertemanan di dunia maya adalah hal yang tidak lagi asing dengan perkembangan teknologi yang satu ini. Namun mengembangkan loyalitas yang luar biasa untuk orang yang belum pernah Anda temui secara langsung di dunia maya tanpa keraguan? Hanya gamer yang mampu melakukan hal ini. Fenomean ini sendiri dapat terlihat dari sistem guild yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dunai MMORPG. Masuk ke dalam guild berarti percaya dan mengikuti sebauh sistem unik dalam kelompok, serta berusaha bekerja sama dan berperan sebaik mungkin. Ketika ketua guild meminta untuk berkumpul untuk hunting bersama misalnya, menjadi kewajiban anggota guild untuk menyempatkan waktu untuk ikut jika dimungkinkan. Sebuah bentuk loyalitas mungkin terlihat absurd di mata orang awam. Bagaimana caranya gamer dapat mengembangkan kepercayaan dan tanggung jawab untuk orang yang bahkan belum mereka temui secara langsung? Ini tentu akan menjadi misteri tersendiri bagi para gamer, setidaknya hingga mereka menjajal, mengalami, dan menemukan jawabannya secara langsung.
Ini sudah pasti menjadi nasihat yang seringkali Anda terima ketika berperan sebagai seorang gamer. Dengan durasi gameplay minimal 8 jam hingga ratusan jam permainan, apalagi ditambah dengan kemampuan untuk menyuntikkan berbagai elemen yang adiktif, hidup gamer memang akan dengan mudah terserap ke dalam layar monitor dan kontroler yang tengah mereka genggam erat. Kesenangan, kepuasan, dan tantangan yang ia lahirkan membuat sebagian besar gamer dianggap anti-sosial, terutama dari mereka yang non-gamer. “Dipaksa” untuk lebih banyak menikmati dunia luar, banyak orang awam yang seolah tidak memahami bahwa sumber kesenangan gamer sangatlah sederhana. Tidak dengan bercerita banyak hal dengan orang lain, tidak dengan berinteraksi dengan tetangga, tidak dengan mendengar curahan hati teman, yang dibutuhkan oleh seorang gamer adalah peran dan konklusi dari setiap game yang tengah mereka main. “Coba sekali-kali keluar rumah” menjadi pilihan tidak rasional, seperti merebut sumber kesenangan dari Anda secara instan.
Bagi seorang gamer, tidak ada momen yang lebih menyenangkan selain menemukan fakta bahwa akan ada lebih banyak game berkualitas yang muncul dalam hitungan hari atau minggu ke depan. Jika game-game ini hadir dari franchise yang memang besar atau memang sudah diantisipasi untuk waktu yang sangat lama, berteriak girang dengan mood positif yang kuat tentu saja menjadi reaksi yang normal. Ini seperti menemukan kembali air setelah masa paceklik dan kering yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Namun bagi mereka yang awam, reaksi ini dilihat sebagai sesuatu yang berlebihan dan tidak masuk akal. Mencintai dan menanti kehadiran sebuah permainan digital dianggap absurd dibandingkan menantikan sesuatu yang lebih fisik.
Bagi non-gamer, tidak ada platform yang berbeda, semua video game dilihat sebagai satu kesatuan yang sama. Bagi mereka, semua platform adalah Playstation saat ini dan platform yang lebih lawas adalah Nintendo, tidak ada yang lain. Oleh karena itu, tidak jarang jika Anda menemukan komentar aneh yang mungkin bertolak belakang dengan pengetahuan dan pengalaman yang selama ini kita kenal. “Gua dulu juga pernah main Mario di Playstation”, menjadi salah satu contohnya. Tidak heran jika gamer mengembangkan kebiasaan untuk memberikan koreksi setiap kali seperti ini mengemuka di perbincangan ringan. Usaha untuk membeberkan pengetahuan bahwa video game memiliki berbagai platform berbeda dengan game eksklusif mereka masing-masing seringkali ditanggapi dingin. Respon yang seringkali Anda dapatkan? “Ah..sama aja..”
Sebagian besar game saat ini, apalagi RPG memang menjadikan perkembangan karkater sebagai salah satu daya tarik utama. Daripada sekedar memberikan karakter yang memang sudah kuat sejak awal permainan, Anda diminta untuk mengembangkan karakter lewat sistem leveling up, memperkuat mereka seiring dengan lebih banyak pengalaman yang didapatkan dan quest yang diselesaikan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika keterikatan emosional dengan tiap karakter ini membuat banyak gamer yang akan menyambut dengan senang hati sebagai item digital yang dapat digunakan untuk memperkuat mereka. Semakin langka, semakin tinggi pula rasa puas dan senang yang dimunculkan. Bagi para orang awam, sikap seperti ini tentu saja dilihat sebagai sesuatu yang aneh, apalagi mengingat waktu dan tenaga yang harus dicurahkan untuk mendapatkannya.
Pandangan umum bahwa video game hanya dibangun untuk menghasilkan kesenangan semata memang dipandang dangkal oleh para gamer. Mereka yang awam seolah tidak mengerti bahwa setiap game dibangun dengan daya tarik yang berbeda-beda, termasuk tingkat kesulitan yang ada. Tidak sedikit game yang alih-alih menawarkan kesenangan, justru menghadirkan tantangan super sulit yang akan membuat gamer manapun frustrasi dan menyerah di tengah jalan. Namun fakta bahwa kita merasa stress, frustrasi, dan marah karena tidak mampu menyelesaikan satu bagian game ternyata dipandang aneh oleh mereka yang awam. Terbatasnya pengalaman dan pengetahuan soal game melahirkan pemikiran yang satu ini. Cara terbaik? Ajak mereka “menikmati” Dark Souls untuk jangka waktu tertentu.
Berapa banyak dari Anda yang pernah mengalami kejadian ini, apalagi Anda yang sempat mencicipi game-game lawas di platform generasi sebelumnya? Sebagian non-gamer sangat mengerti bahwa Anda harus melakukan perintah SAVE untuk memastikan progress permainan Anda tercatat dan tidak hilang. Namun yang tidak pernah bisa mereka mengerti adalah fakta bahwa Anda membutuhkan SAVE POINT untuk melakukannya. Hasilnya? Ketika Anda terpentok jadwal yang dianggap penting, mereka yang non-gamer tidak akan segan untuk memaksa Anda untuk menghentikan permainan di kala jalan sembari melemparkan kata magis “Save dulu aja!”. Ketika Anda berargumen bahwa Anda butuh mencari save point terlebih dahulu sebelum dapat melakukannya, Anda dicap sebagai pembohong dan hanya mengulur-ngulur waktu tanpa bisa memperhatikan prioritas. Kejadian yang sama juga ketika Anda memperlihatkan mood yang berantakan ketika utnuk alasan yang tidak jelas, save data Anda bermasalah atau hilang. Orang awam tidak akan pernah memahami betapa penting dan berharganya kata “SAVE” dan “SAVE DATA” untuk seorang gamer. Tidak ada hal dan jadwal yang lebih penting daripada sebuah SAVE POINT ketika tengah memainkan sebuah game.
Di atas adalah 10 kebiasaan gamer yang seringkali dilihat sebagai sesuatu yang aneh oleh mereka yang non-gamer. Kecintaan dan dedikasi kita untuk menyelesaikan setiap video game yang ada tidak hanya membuat mereka tampil sekedar sebuah permainan digital yang diciptakan untuk kesenangan. Video game menawarkan tantangan, kepuasan, sensasi pencapaian, dan interaksi sosial unik yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata sekalipun. Oleh karena itu, butuh ekstra kerja keras bagi mereka yang awam untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi sebelum melemparkan prejudice tertentu untuk game tengah dimainkan atau tingkah laku “aneh” yang ditunjukkan oleh para gamer.
Lantas bagiamana dengan Anda sendiri? Kebiasaan gaming seperti apa yang Anda tunjukkan dan dianggap aneh, mengkhawatirkan, dan tidak masuk akal oleh lingkungan non-gamer di sekitar Anda? Jangan ragu untuk berbagi pengalaman yang Anda temukan. Feel free to comment and expand the list...
7. “Kenal juga enggak, kok loyal banget?”
Percaya, loyal, dan bertanggung jawab atas peran yang disandang di dalam guild menjadi sesuatu yang unik.
6. “Coba sekali-kali keluar rumah”
“Playing outside”
5. “Reaksinya jangan lebay donk kalau ada game baru!”
Antisipasi yang tinggi, apalagi jika menyangkut platform atau game-game terbaru dari franchise raksasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari identitas sebagai seorang gamer.
4. “Gua dulu pernah main Mario di Playstation”
Ada urgensi untuk memberikan penjelasan tentang varian platform dan game-game eksklusif mereka kepada mereka yang non-gamer. Untuk apa? Supaya komentar “tidak masuk akal” yang menihilkan informasi ini tidak lagi terlontar di masa depan.
3. “Itu kan cuman pedang digital, kok girang amat?”
Banyak orang awam yang tidak akan pernah memahami rasa puas dan pencapaian yang dihasilkan dari kerja keras dan dedikasi yang terbayarkan lewat item-item super langka yang didapatkan.
2. “Ngapain main game kalau malah jadi stress?”
Semua game diciptakan untuk kesenangan = salah satu prejudice non-gamer yang salah besar. Tidak mengherankan jika gamer yang justru stress, marah, dan frustrasi karena game dilihat sebagai sesuatu yang aneh.
1. “Ayo jalan, buruan! Save, terus matiin!
Orang awam mengerti bahwa gamer sangat membutuhkan SAVE untuk menyimpan permainan. Yang mereka tidak tahu? Seberapa besar urgensi dan kerelaan kita untuk mengorbankan banyak hal hanya untuk memastikan progress permainan kita tersimpan dengan baik.
Di atas adalah 10 kebiasaan gamer yang seringkali dilihat sebagai sesuatu yang aneh oleh mereka yang non-gamer. Kecintaan dan dedikasi kita untuk menyelesaikan setiap video game yang ada tidak hanya membuat mereka tampil sekedar sebuah permainan digital yang diciptakan untuk kesenangan. Video game menawarkan tantangan, kepuasan, sensasi pencapaian, dan interaksi sosial unik yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata sekalipun. Oleh karena itu, butuh ekstra kerja keras bagi mereka yang awam untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi sebelum melemparkan prejudice tertentu untuk game tengah dimainkan atau tingkah laku “aneh” yang ditunjukkan oleh para gamer.
Lantas bagiamana dengan Anda sendiri? Kebiasaan gaming seperti apa yang Anda tunjukkan dan dianggap aneh, mengkhawatirkan, dan tidak masuk akal oleh lingkungan non-gamer di sekitar Anda? Jangan ragu untuk berbagi pengalaman yang Anda temukan. Feel free to comment and expand the list...
Sabtu, 11 Mei 2013
Little Tokyo Ennichisai 2013
LITTLE TOKYO ENNICHISAI 2013
AREA SEKITAR BLOK M SQUARE
JAKARTA SELATAN
25 Mei jam 12:00-21:30 & 26 Mei jam 10:00-21:00 WIB
Free HTM
AREA SEKITAR BLOK M SQUARE
JAKARTA SELATAN
25 Mei jam 12:00-21:30 & 26 Mei jam 10:00-21:00 WIB
Free HTM
Untuk info lebih lengkap bisa langsung ke page Facebook Ennichisai
Upcoming Game Release: Mei 2013
Setelah melewati masa manis di bulan April 2013, industri game akan menghadapi bulan yang tidak kalah menariknya di bulan Mei 2013 ini. Dengan segudang judul baru yang akan hadir dan beberapa kelanjutan franchise yang sudah sangat diantisipasi, April akan menjadi surga yang sama indahnya untuk gamer. Walaupun ada kemungkinan Anda belum menyelesaikan semua game yang hadir di bulan April kemarin, tidak ada salahnya untuk menyimak game-game baru apa lagi yang akan hadir dalam beberapa hari ke depan. Ini akan menjadi motivasi yang paling mumpuni bagi Anda untuk segera menamatkan game yang sedang Anda mainkan saat ini.
1 May 2013
Soul Sacrifice
- Genre: Action
- Platform: PS VITA
Far Cry 3: Blood Dragon
- Genre: action
- Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3
Fez
- Genre: Platformer
- Platform: PC
2 Mei 2013
Leviathan: Warships
- Genre: Strategy
- Platform: iOS, Android
Might & Magic Heroes VI: Shades of Darkness
- Genre: RPG
- Platform: PC
9 Mei 2013
Mario and Donkey Kong: Minis on the Move
- Genre: Action
- Platform: Nintendo 3DS
14 Mei 2013
Metro: Last Light
- Genre: Action
- Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3
Metal Gear Rising: Blade Wolf (DLC)
- Genre: Action
- Platform: Playstation 3, XBOX 360
21 Mei 2013
Resident Evil Revelations
- Genre: Action
- Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3
Sniper Elite V2
- Genre: Action
- Platform: Nintendo Wii U
LEGO Batman 2: DC Super Heroes
- Genre: Action Adventure
- Platform: Nintendo Wii U
Fast & Furious: Showdown
- Genre: Racing
- Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3, Wii U
22 Mei 2013
Call of Juarez: Gunslinger
- Genre: action
- Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3
24 Mei 2013
Donkey Kong Country Returns 3D
- Genre: Platformer
- Platform: Nintendo 3DS
28 Mei 2013
Fuse
- Genre: action
- Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3
Grid 2
- Genre: Racing
- Platform: PC, XBOX 360, Playstation 3
Langganan:
Postingan (Atom)