Halaman

Selasa, 26 Maret 2013

10 Setting Sejarah Indonesia Terbaik untuk Plot Assassin’s Creed


“History is written by the victors”, ungkapan dari Winston Churchill ini memang menjadi salah satu kenyataan pahit yang mendefinisikan bagaimana dunia terbentuk. Mereka yang menang perang biasanya memiliki kesempatan besar untuk kenyataan yang terjadi di medan pertempuran dan tentu saja, semua latar belakang yang mendasari setiap keputusan yang membuat ribuan nyawa dan harta benda melayang. Namun bukan mereka yang menang perang saja yang memiliki kemampuan ini. Imajinasi yang ditawarkan oleh industri kreatif, termasuk industri game, juga seringkali menjadikan sejarah sebagai salah satu nilai jual utama. Modifikasi dan adaptasi cerita karakter utama ke dalam menghasilkan sebuah franchise menarik, yang tidak hanya kuat di sisi gameplay tetapi juga plot. Salah satu yang paling berhasil melakukannya? Tidak lain dan tidak bukan adalah Assassin’s Creed dari Ubisoft.


Memasuki seri keempatnya, Ubisoft memang sudah menyuntikkan begitu banyak sejarah dengan latar belakang cerita yang berbeda-beda untuk franchise ini. Dari Altair sebagai sang legenda dari Syria, Ezio dari Italia, Connor dari Amerika, dan yang terbaru – Edward yang akan mengarungi luasnya laut Mediterania. Semuanya memasuki ranah sejarah, menyuntikkan modifkasi elegan untuk memasuki karakter mereka dapat berperan di dalamnya, yang kemudian berujung pada kualitas yang pantas untuk diacungi jempol. Tentu saja, banyak gamer, di Indonesia khususnya, bahwa sejarah Nusantara yang kaya juga suatu saat akan mampu mendapatkan proses yang sama. Walaupun kecil kemungkinan akan dilirik, namun bukan berarti kita tidak dapat berandai-andai dan berimajinasi tentang skenario seperti apa yang bisa disuntikkan. Oleh karena itulah, Jagat Play menganalisa dan memilih 10 setting sejarah Indonesia terbaik yang bisa dijadikan sebagai plot untuk Assassin’s Creed.


Sebagai catatan, sebagai sesuatu yang imaginatif, tulisan ini tentu saja tidak dibuat untuk mendukung teori konspirasi atau pihak tertentu yang perannya memang besar dalam membentuk Indonesia seperti yang kita kenal. Tulisan ini juga tidak dibuat untuk mengecilkan atau membesarkan pihak manapun, semata-semata untuk kepentingan semata. Jangan melihatnya sebagai usaha untuk menciptakan teori konspirasi baru yang tidak masuk akal. It’s just for fun..


Jadi, dari semua peristiwa sejarah penting yang terjadi di Indonesia, inilah 10 terbaik yang kami anggap mampu menghasilkan sebuah game Assassin’s Creed yang berkualitas.



10. National Indische Partij – Peran Douwes Dekker



Anda yang familiar dengan franchise Assassin’s Creed tentu sudah familiar dengan sisi cerita yang selalu menjadikan tokoh sejarah ikonik sebagai side-kick dari sang karakter utama. Untuk mencapai sisi idealis yang lebih maju, tidak jarang tokoh ikonik sejarah ini justru berasal dari kelompok yang tengah dilawan oleh sang karakter utama. Keberanian dan radikalisme untuk berjuang mempertahankan sebuah dunia ideal yang tampaknya cocok untuk diperankan oleh Douwes Dekker – tokoh Belanda yang bergabung dalam Tiga Serangkai untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

9. Reformasi Mei 1998



Sebagian besar dari Anda yang membaca tulisan ini adalah saksi sejarah, yang dengan mata kepala sendiri melihat keruntuhan dari sebuah regime kekuasaan yang yang sudah bertahan puluhan tahun. Gerakan mahasiswa dan pemuda dari berbagai golongan yang menuntut reformasi birokrasi telah berhasil merontokkan tampuk kepemimpinan yang dikala itu dianggap korup dan tidak memihak rakyat. Namun perjuangan ini sendiri harus dibayar mahal. Selain kerusuhan yang telah menghancurkan materi, beberapa kasus penculikan mahasiswa juga belum terselesaikan bahkan hingga saat ini. Lantas, skenario seperti apa yang bisa dibangun dari tragedi memilukan ini?


Skenario: Bayangkan seorang Assassin sedang memerhatikan demonstrasi massal yang tengah terjadi di jalan-jalan protokol ibukota, sembari memastikan tidak ada yang berjalan buruk. Seorang mahasiswa yang secara tidak sengaja  menemukan jati dirinya sebagai seorang Assassin berjuang untuk mempertahankan nilai organisasi yang menggawanginya, berjuang melawan sebuah regime kekuasaan yang memaksakan ketertaturan. Berjuang di bawah bendera yang sama, ia berhasil merekrut anggota Assassin yang lain dan menggerakkan massa. Namun sayangnya, pihak Templar yang diwakili oleh penguasa ternyata mengetahui jati diri mereka. Satu per satu Assassin yang ia percaya pun diculik. Sang Assassin berjuang selama periode ini untuk mencari dan menyelamatkan kembali mereka, namun sayangnya, gagal.


8. Peristiwa Rengasdengklok



Perbedaan persepsi lah yang membuat penculikan terhadap para proklamator – Soekarno dan Hatta terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Kelompok muda yang digawangi oleh Soekarni, Wikana, dan Chaerul Saleh mendesak percepatan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dan menuntut untuk dilakukan tanpa keterlibatan PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Walaupun didera dengan paksaan, Soekarno dan Hatta tetap bersikukuh untuk “memerdekakan” Indonesia keesokan harinya, tepat pada tanggal 17 Agustus 1945.


Skenario: Alih-alih melihat Soekarni, Winata, dan Saleh sebagai anggota pemuda belaka, alangkah kerennya jika mereka termasuk salah satu anggota Assassin yang memang bertugas untuk mengawasi proses kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan pada instruksi Anda – seorang Master Assassin misterius yang berperan besar di belakang layar, Soekarno dan Hatta berhasil “diculik” dan diselamatkan dari rencana pembunuhan yang sempat tercetus oleh pihak penjajah Jepang. Diskusi berkepanjangan dengan Soekarni, Winata, dan Saleh akhirnya melahirkan ide untuk membawa kedua proklamator ini ke Rengasdengklok dengan keamanan yang tentu saja ditingkatkan.

7. Perang Gerilya Bersama Jenderal Soedirman



Soedirman adalah salah satu jenderal terbaik di Indonesia, yang tidak hanya mendapatkan pengakuan atas taktik gerilya-nya yang terhitung efektif untuk melawan Belanda, tetapi juga atas kegigihannya untuk terus bertempur walaupun sedang berada dalam kondisi sakit. Salah satu yang menarik untuk dieksploitasi dari cerita Soedirman adalah fakta bahwa ia selalu diikuti oleh para pasukan setianya kemanapun ia berada. Sakit dan mampu menaklukkan pasukan dengan senjata yang lebih modern? Misteri inilah yang bisa digunakan sebagai dasar plot.


Skenario: Anda adalah seorang Assassin yang berjuang bersama dengan Jenderal Soedirman secara bergerilya. Tidak hanya membantu sang sosok ikonik ini untuk menghabisi orang-orang penting Belanda untuk kebutuhan strategi tertentu, tetapi juga berdiskusi tentang jalur gerilya dan melatih para prajurit yang ikut bertempur bersama agar dapat menyerang dan membunuh secara efektif. Kesan dramatis bisa dimunculkan dengan mengeksploitasi hubungan dekat antar Soedirman dan karakter Assassin Anda yang melihatnya tak ubahnya sosok seorang ayah. Bertempur bersama dan melihat orang yang dikasihi terus berjuang tanpa lelah? Ini akan menjadi resep yang mujarab untuk menghasilkan sisi plot yang emosional.



6. Ramalan Jayabaya




Prediksi akan kehancuran dunia, ini memang menjadi fokus cerita dari Desmond yang harus mengakses memori tiga leluhurnya untuk mempelajari hal tersebut. Walaupun berhubungan erat dengan teknologi makhluk asing yang sudah menunjukkan eksistensinya jauh sebelum manusia pertama berbudaya, namun inti cerita inilah yang menjadi benang merah untuk kehadiran tiga seri awal Assassin’s Creed. Hal yang sama sebenarnya juga bisa diterapkan di Indonesia yang ternyata, juga memiliki kisah yang tidak berbeda. Salah satu yang paling terkenal tentu saja adalah Ramalan Jayabaya, yang masih seringkali digunakan bahkan hingga saat ini.


Skenario: Berperan sebagai seorang Assassin muda yang mempertanyakan eksistensi dirinya dan organisasi yang ia lindungi, Anda akan mengarungi Animus untuk mencari alasan di balik semua pertempuran melawan para Templars di Indonesia. Petualangan membawa Anda pada masa ketika Jayabaya ketika ia menuliskan ramalannya yang terkenal. Lewat kacamata Raja Kediri inilah, Anda bertemu dengan para gelombang peradaban pertama layaknya Desmond, yang meminta Anda (Jayabaya) untuk mempersiapkan diri dari sebuah akhir yang mungkin akan terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi. Bingung dengan penampakan ini, Jayabaya kemudian menulis dan mendeksripsikan apa yang ditunjukkan oleh peradaban pertama padanya, dan bagaimana para Assassin akan memainkan peranan penting di dalamnya. Ketika Anda kembali ke diri Anda di masa depan, Anda akan mulai berjuang untuk mencari salinan Ramalan yang sudah terkubur ini, semata-mata untuk mengetahui apa yang sebenarnya yang harus Anda lakukan.

5. Sumpah Palapa Gajah Mada




Dari semua kejadian sejarah yang terjadi di masa-masa kerajaan Hindu-Budha di Nusantara, eksistensi Majapahit sebagai sebuah kerajaan tentu saja memainkan peranan yang besar. Ia mendefinisikan usaha untuk mencapai kesatuan yang berada di bawah satu bendera dan pemerintahan. Dari semua kisah epik yang terjalin di dalamnya, nama Gajah Mada dan sumpah Palapa yang ia lakukan memang menjadi salah satu yang terbaik, dan tentu saja menarik untuk dieksplorasi.

Skenario: Menjadi seorang prajurit rendahan di Majapahit yang mempelajari tentang eksistensi Anda sebagai seorang Assassin, Anda baru saja mempelajari bahwa keteraturan dan penaklukkan yang berusaha dilakukan Gajah Mada sebenarnya merupakan usahanya untuk menguasai Nusantara -  sebuah rencana yang identik dengan Templar. Ketika ia memegang sesuatu di tangan dan kemudian mengucap sumpah untuk mempersatukan Nusantara di bawah pimpinan Majapahit, Anda memerhatikan bahwa apa yang ia genggam bukanlah buah pala seperti yang dikira oleh para rakyat Majapahit. Itu adalah Piece of Eden – teknologi peradaban pertama yang memungkinkan Gajah Mada untuk melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh manusia biasa.

4. Insiden Yamato



Tidak terima dengan langkah Belanda yang berusaha untuk berunding dengan Jepang di hotel Yamato perihal pengambilalihan kekuasaan, ribuan rakyat Surabaya berkumpul dan mengepung hotel yang satu ini. Melihat bendera merah-putih-biru yang berkibar kencang di atas Yamato, rakyat merasakan kedaulatan negara yang  mereka cinta ini tercabik-cabik. Mereka pun merangsek masuk ke dalam hotel dan merobek warna biru dari bendera Belanda tersebut dan mengibarkannya kembali sebagai bendera merah putih. Saksi sejarah dari sebuah keberanian patriotik yang memang sulit untuk terjadi kembali saat ini. Teriakan merdeka bersahutan menyambut sang saka yang terlihat megah menari bersama dengan angin.

Skenario: Kemarahan dan gerakan penuh keberanian dari rakyat tentu dihasilkan dari persamaan rasa, visi, dan misi yang sama-sama terlukai. Assassin bisa masuk ke dalam cerita seperti ini. Melakukan provokasi dan mengorganisasi kerumuman yang ada, Anda akan berperan sebagai Assassin yang menyamar dan masuk ke dalam keramaian. Tidak hanya memastikan langkah ekstrim terjadi, Anda juga akan menyusup dari belakang hotel Yamato dan menghabisi beberapa tentara Belanda dan Jepang yang sedang berjaga untuk menjamin keselamatan para rakyat yang terlihat marah. Berkat Anda, skenario terburuk yang dapat terjadi berhasil terhindarkan.

3. Perang Diponegoro



Perang selama lima tahun dengan efek yang begitu destruktif di pihak Belanda, perang Diponegoro memang harus diakui merupakan salah satu perang terbesar yang pernah terjadi. Pasukan berkuda dan kepemimpina yang kharismatik, konflik personal atas hak tanah yang terjadi akhirnya merembet menjadi salah satu perang terbesar yang terjadi sebelum usaha untuk mendapatkan kemerdekaan. Ini tentu saja menjadi setting yang tepat untuk memunculkan sisi cerita Assassin’s Creed yang berbeda.

Skenario: Berperan sebagai salah satu panglima kepercayaan Diponegoro, Anda akan menyusun strategi untuk memastikan pasukan Belanda hancur berkeping-keping di bawah kepimpinan Anda. Dengan kuda kepercayaan Anda yang mampu bergerak super kencang, Anda bergerak bak angin kematian bagi kolonial ini. Bertempur bersama Diponegoro dalam posisi yang setara dengan visi dan misi yang sama, Anda begitu terpukul ketika mengetahui bahwa Diponegoro terperangkap dalam taktik Belanda dan akhirnya diasingkan. Berusaha mencari informasi tentang keberadaan Diponegoro, Anda pun terlibat dalam perjalanan untuk mencari sang pemimpin yang kharismatik.

2. G30S PKI – Usaha Penculikan Abdul Haris Nasution



Terlepas dari kebenaran dan konspirasi yang meliputi Gerakan 30S PKI, gerakan yang didasarkan atas nama komunis ini memang menjadi salah satu gerakan kudeta paling berdarah di Indonesia. Hanya dalam waktu singkat, enam jenderal militer tertinggi di Indonesia berhasil diculik dan dihabisi dalam sergapana bersenjata yang dilakukan secara mendadak. Dari semua jenderal yang ada, hanya satu yang berhasil menyelamatkan diri – Jenderal Abdul Haris Nasution. Sayangnya, usaha penyelamatan diri ini harus memakan korban tidak bersalah, anak bungsu kesayangan Nasution – Ade Irma Suryani. Tragedi ini memang menjadi salah satu titik bersejarah untuk Indonesia.

Skenario: Berperan sebagai seorang Assassin yang berada di usia yang mulai menua, kisah Anda telah berhasil membuat Anda dekat dengan beberapa kekuatan penguasa terbesar di Indonesia, termasuk para Jenderal besar ini. Namun sayangnya,  keteledoran Anda untuk mengawasi gerak-gerik PKI yang kian membesar berujung tragedi. Laporan salah satu dari Assassin Anda yang melihat upaya kudeta berdarah telah membuat Anda kelabakan, hingga Anda harus menuju hanya ke salah satu rumah untuk menyelamatkan siapapun yang tengah menjadi target. Pasukan Assassin Anda yang lain pun bergerak ke tempat yang berbeda. Namun sayang seribu sayang, PKI yang merepresentasikan Templar ternyata bergerak lebih cepat. Anda berhasil tiba di rumah Nasution, berjuang untuk menyelamatkannya, namun sayangnya, darah Ade Irma Suryani tertumpah. Penyesalan pun terus menghantui hingga akhir hayat.

1. Pembacaan Teks Proklamasi – Agustus 1945



Ini menjadi sebuah klimaks, sebuah finale dari skenario yang sempat kami utarakan di nomor 8. Dari semua perjuangan kemerdekaan, pembacaan teks proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno merupakan pintu gerbang untuk segudang potensi yang mampu dicapai oleh bangsa Indonesia, termasuk kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri. Perjalanan hingga teks ini tertulis dan dibacakan memang bukan perkara mudah, melewati perang dan pertempuran yang memakan waktu lebih dari 350 tahun dengan berbagai musuh.

Skenario: Anda menjadi saksi dari kisah ini. Sebagai seorang Assassin yang sudah berjuang untuk merealisasikan beragam hal yang juga diimpikan oleh Soekarno – Hatta, melalui serangkaian pengorbanan, pembunuhan, dan pertarungan, Anda berdiri di kejauhan, di tengah kerumunan orang-orang yang berdiri di Pegangsaan Timur 56. Air mata pun meluncur dari tudung jubah Anda, pelan, sekaligus merefleksikan semua kesulitan yang sudah Anda hadapi. Sebuah ending yang sempurna.

Di atas adalah 10 setting sejarah Indonesia yang menurut kami terbaik jika berhasil direalisasikan ke dalma sebuah game Assassin’s Creed, sekaligus skenario yang bisa diterapkan di dalam event-event ini. Ingat, semua skenario di atas merupakan kisah fiktif yang diciptakan atas dasar imajinasi semata dan tidak merepresentasikan sejarah apapun yang terjadi secara nyata, dan tentu saja tidak mewakiili beragam teori konspirasi. Tidak ada usaha juga untuk mengkerdilkan peran berbagai pihak yang terlibat dan berkontribusi besar untuk setiap kejadian historis yang tercatat di atas.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Kejadian historis apa yang menurut Anda akan tampil luar biasa jika diterapkan di Assassin’s Creed? Jangan ragu untuk memberikan komentar dan skenario seperti apa yang berada di benak Anda. Feel free to comment!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar